Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) akan terus melakukan revolusi untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Satu di antaranya, mulai tahun 2016 PP PBSI berencana meningkatkan level kejuaraan bulutangkis Sirkuit Nasional (Sirnas) yang sedang berlangsung di GOR Bulutangkis Sudirman Surabaya pada 9 sampai 14 November mendatang, menjadi Sirnas Primer.
Eddyanto Sabarudin Tim Monitor Evaluasi (Monev) PP PBSI mengatakan, upaya ini sebagai bagian dari pengembangan pembinaan cabang olahraga bulutangkis di Indonesia karena persaingan bulutangkis di dunia sudah semakin ketat.
“Sebagai program uji coba, nantinya Sirnas Primer hanya akan diterapkan dalam dua kota setiap tahunnya. Misalnya, kalau dalam setahun ada 10 seri, delapan di antaranya masih tetap masuk kategori Sirkuit Nasional, dua lainnya Sirnas Primer,” kata Eddyanto kepada Budi Leksono Suara Surabaya, Selasa (10/11/2015).
Menurutnya, untuk bisa menjadi tuan rumah seri Sirnas Primer, calon kota tuan rumah harus memenuhi beberapa syarat. Misalnya, fasilitas bandara dengan lapangan tempat pertandingan tidak boleh terlalu jauh dan adanya tempat penginapan yang representatif.
“Kalau level (pertandingan, red) naik, hadiah dan rangkingnya juga naik,” katanya.
Terkait peluang Kota Surabaya menjadi tuan rumah turnamen Sirnas Primer tahun depan, Eddianto mengatakan, bisa saja asal syarat yang sudah ditentukan PP PBSI terpenuhi.
Selain Surabaya, Jakarta ataupun Jawa Tengah juga punya peluang karena juga punya fasilitas dan syarat yang memadai untuk menggelar sebuah event nasional yang berkelas.(bud/iss/ipg)