Tim berkuda nomor tunggang serasi (dressage) menyumbang medali emas pertama bagi kontingen Indonesia. Para atlit berkuda mampu mengumpulkan poin terbaik pada SEA Games 2015 di Singapore Turf Club Riding Centre, Singapura, Sabtu (6/6/2015).
Pada final perlombaan cabang berkuda, Indonesia menurunkan empat atlet terbaiknya.
Alfaro Manayang menyumbangkan poin 67,132 persen, sedangkan Dewi Kunti menyumbangkan 62,395 persen, Ferry Wahyu 66,842 persen, dan Larasati Gading 72,605 persen.
Dari empat atlet yang berlomba, hanya diambil tiga terbaik. Sehingga, total perolehan poin Indonesia adalah 206,579 dan berhak mendapatkan medali emas.
Sedangkan tim berkuda Singapura mendapatkan medali perak dengan total 201,711 poin, disusul Malaysia dengan 170,737 persen.
Atlet maupun official Indonesia yang selama berlangsungnya perlombaan memberi dukungan dari luar lapangan langsung menyambut kemenangan dengan suka cita. Salah satu pendukung yang memberikan semangat adalah Ketua KOI, Rita Subowo.
Raut kebanggaan tampak di wajah Larasati Gading sebagai atlet penentu kemenangan Indonesia. Sebagai penunggang kuda terakhir, istri Irvan Gading ini begitu percaya diri hingga dapat mengumpulkan poin tertinggi.
“Tentu kami senang bisa meraih emas. Hasil ini menunjukkan jika Indonesia masih menjadi yang terbaik meski perjuangan untuk meraihnya tidak mudah,” kata Larasati Gading usai perlombaan.
Menurut dia, meski mampu meraih medali emas pihaknya meminta kepada seluruh atlet Indonesia tidak lenggah karena persaingan semakin ketat. Seperti yang terjadi pada nomor tim tunggang serasi yang baru saja dipertandingkan. Tuan rumah Singapura mampu memberikan tekanan.
“Singapura investasinya bagus. Kami melihat mereka begitu serius sehingga kita harus bekerja keras. Untuk semuanya maksimal meski ada beberapa kendala,” kata Larasati Gading menambahkan.
Setelah turun di nomor tim, atlet Indonesia selanjutnya akan turun di nomor tunggang serasi individual. Pihaknya berharap hasil baik terus mengarungi atlet-atlet Indonesia. Apalagi, kedepan banyak kejuaraan yang harus diikuti dengan level yang lebih tinggi.
“Kami melihat latihan di Jerman tidak sia-sia. Semoga untuk nomor selanjutnya kami bisa berlomba dengan baik,” kata peraih medali perak pada Asian Games 2014 itu.
Sebelumnya, M Asyik Koordinator cabang olahraga akurasi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Jumat (5/6/2015) mengatakan, peluang Indonesia untuk merebut emas pada cabang berkuda cukup besar.
“Kami berharap berkuda mampu memecahkan telor medali emas bagi kontingen Indonesia. Peluang sangat terbuka,” katanya pada hari yang sama sebelum perlombaan cabang berkuda.
Kontingen berkuda menjadi harapan bagi Indonesia untuk mampu mendapatkan medali emas pertama di SEA Games 2015. Sebab, baru ada tiga medali perunggu dari cabang renang indah yang berhasil diraih atlet Indonesia. (ant/den)