Soal kerusuhan antara suporter Surabaya United dan Arema Cronus di Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (19/12/2015) pagi, Gubernur Jawa Timur meminta Polda mengkaji ulang perizinan pertandingan sepakbola di seluruh Jawa Timur.
Soekarwo mengatakan, bila persepakbolaan ingin maju, harus ada pembenahan suporter masing-masing kesebelasan. Jika ada pelanggaran hukum maka harus segera ditindak.
“Harus ditindak. Kalau tidak bisa berdamai, ini akan menjadi pertimbangan kami agar perizinan sepakbola ditunda,” tegas Pakde Karwo usai Sidang Paripurna di DPRD Jatim, Senin (21/12/2015).
Gubernur mengatakan, dirinya juga sudah meminta Kapolda Jawa Timur mengumpulkan suporter kesebelasan, khususnya kedua kesebelasan yang berseteru, untuk mencari format perdamaian.
“Dulu waktu kapoldanya Irjen Pol Badrodin Haiti (sekarang Kapolri) pernah kumpulkan suporter untuk ikrar damai. Sekarang perlu dilakukan lagi. Leading sektornya harus Kapolda,” katanya.
Perlu diketahui, bentrokan antar suporter bola itu terjadi saat akan memberikan dukungan masing-masing tim andalannya dalam Piala Jendral Sudirman di Sleman, Yogyakarta. Bentrokan ini mengakibatkan dua orang suporter Arema Cronus meninggal. (den/fik)