Diego Simeone, dialah pelatih Atletico Madrid yang menyuntikkan status sebagai tim “underdogs”, kemudian membalik semuanya itu dengan mengobarkan perlawanan kepada tim manapun berbekal kerja penuh sukacita dengan menyingkirkan kepentingan diri sendiri.
Secara aktual, kebersamaan atau tidak main sendiri-sendiri menginspirasi kekuatan “Los Rojiblancos”. Tampil sebagai tim yang tidak dijagokan justru membuat Koke dan kawan-kawan mampu tampil solid dalam bertahan dan trengginas dalam melancarkan serangan cepat ke jantung pertahanan lawan.
Semangat “underdogs” itulah yang bakal diuji dan dibuktikan – bukan sekedar didiskusikan berbusa-busa – dalam leg I perempat final Liga Champions 2014/15 yang akan diadakan di stadion Vicente Calderon, pada Selasa waktu setempat, atau Rabu dini hari, pukul 01.45 WIB. Pertandingan itu akan disiarkan secara langsung oleh SCTV.
Semangat “underdogs” justru merupakan pekerjaan rumah bagi Real Madrid di bawah asuhan pelatih beken asal Italia Carlo Ancelotti. Tim berjuluk “Los Merengeus” ini menyimpan memori usang yang jauh dari sukacita, yakni tidak pernah meraih kemenangan dalam enam duel atau dua kali imbang plus empat kekalahan.
Aib Madrid menjadi-jadi, lantaran kebobolan empat gol tanpa balas dalam kunjungan terakhir di Calderon. Melawan Atletico justru tidak pernah memberi sukacita bagi kubu Madrid, ditambah dengan tampil di kandang skuat Los Rojiblancos.
Antara melansir, masih segar dalam ingatan, bahwa setahun lalu Simeone yang berpaspor Argentina itu menyebut tim asuhannya sebagai tim yang mewakili kelas pekerja. Mereka ramai-ramai mengusung kredo Latin klasik “labor omnia vincit”, atau bekerja secara tekun untuk menghabisi kemiskinan.
Ia menyatakan secara lugas, “Kami mewakili mereka yang tengah bergumul dengan kemiskinan di jalan-jalan raya.”
Pernyataan itu demikian monumental, karena secara cepat menggema dari kawasan Vicente Calderon. Kontras dengan Santiago Bernabeu sebagai markas Real Madrid, yang sekelilingnya banyak disesaki oleh kediaman korps diplomatik dan banyak apartemen mewah.
Sejumlah pengamat menyebut bahwa salah satu kekuatan Atletico di bawah polesan Simeone yakni mengandalkan kekuatan fisik dengan menerapkan operan-operan panjang yang titis. Bukan tidak mungkin, pelatih ini mengambil inspirasi dari aliran sungai di negara Matador itu.
Konon, Simeone menimba tuah dari perkataan Bunda Teresa dari Calcutta bahwa, “Kita tidak bisa melakukan hal-hal besar di dunia ini. Kita hanya bisa melakukan hal-hal kecil dengan kasih yang besar.” Siapa yang berlaga dengan penuh kasih, itulah tim yang bakal keluar sebagai pemenang dari laga bermerk derbi Madrid ini.
Komentar dua pelatih: (UEFA.com)
* Diego Simeone (Atletico Madrid):
“Dua tim punya saling perbedaan, karena masing-masing tim memiliki sederet pemain berkualitas. Pertandingan ini berbeda dari laga musim lalu, dengan dua tim yang berbeda dari laga final di Lisbon.”
“Mereka (Real Madrid) punya banyak pemain bertalenta dibandingkan dengan kami, di beberapa posisi. Saya tidak memandang hasil dari pertandingan lalu. Laga ini sungguh berbeda, laga yang benar-benar punya intensitas tinggi.”
“Mereka punya pemain-pemain hebat, dan kami menaruh hormat kepada kemampuan mereka secara keseluruhan. Kami tidak akan memilih-milih siapa lawan kami mendatang, meski saya memuji kepemimpinan Ancelotti sebagai pelatih. Ia pribadi yang kokoh, pribadi yang hebat dalam memotivasi para pemain asuhannya. Ini yang membanggakan manakala kami dapat turun bertanding melawan mereka.”
“Saya berharap, kami tampil maksimal menghadapi mereka. Kami berharap dukungan sepenuhnya dari para penonton di stadion dalam laga nanti. Ini kerjasama menawan antara para pemain dan fans. Ada dan tampil dalam delapan besar di Eropa tentu membuat para pendukung kami bangga. Kami perlu fokus dalam pertandingan nanti. Kami harus mengambil kesempatan ini.”
* Carlo Ancelotti (Real Madrid):
“Pertandingan ini merupakan satu dari sekian bagian dalam musim ini. Saya perlu terus melakukan perbaikan di akhir pertandingan. Setiap pertandingan punya masalah sendiri-sendiri. Kalah ketika melawan Atletico dalam musim ini tentu punya perbedaan. Kami tidak perlu menang, karena hasil imbang saja sudah cukup memadai.”
“Saya beruntung karena seluruh skuat siap turun bertanding dalam laga penting ini. Senjata kami yakni bertanding sebaik mungkin dengan bermodal pemain-pemain bertalenta yang punya kecepatan, dan mampu mengembangkan skema permainan menyerang di setiap laga. Sepak bola sesungguhnya bukan hal yang rumit.”
“Kami tidak terobsesi mengalahkan Atletico. Kami hanya ingin lolos ke babak semidinal. Mimpi kami dapat meraih untuk kesebelas kalinya Piala Eropa. Gol yang diciptakan Sergio Aguero (di Lisbon pada Mei lalu) sungguh merupakan kenangan tidak terlupakan. Kami fokus kepada tantangan sekarang.”
“Kami akan bertanding dengan penuh semangat meraih kemenangan, meski kami tahu bahwa hasil imbang sudah cukup memadai. Kans kami 50 persen. Ini tentu saja tidak mengubah tekad kami, karena kami punya segudang pemain berkualitas. Saya beruntung karena punya skuat yang menakjubkan. Hanya saja keteguhan dan keberanian menjadi kunci penting dalam banyak pertandingan.”
Prakiraan susunan pemain:
* Atletico Madrid (4-4-2):
Oblak (penjaga gawang), Juanfran, Miranda, Godin, Gamez, Arda Turan, Gabi, Tiago, Koke, Mandzukic, Griezmann
Pemain cadangan:
Saul, Jimenez, Torres, Moya, Siquera, Suarez, Gimenez
* Real Madrid (4-3-3):
Casillas (penjaga gawang), Carvajal, Pepe, Ramos, Marcelo, Modric, Kroos, James, Bale, Benzema, Ronaldo
Pemain cadangan:
Navas, Isco, Illaramendi, Jese, Coentrao, Varane, Hernandez
Prediksi hasil laga (Goal.com):
* Atlético Madrid 1 – 2 Real Madrid (12 persen)
* Atlético Madrid 1 – 3 Real Madrid (11 persen)
* Atlético Madrid 0 – 0 Real Madrid (10 persen)
Prediksi jalannya laga:
* Kubu Atletico punya suntikan moral bertanding karena posisi mereka di liga domestik demikian menjulang. Pasukan Simeone sudah “hapal” benar dengan cara menghadapi skema bermain Real Madrid.
* Kepercayaan diri skuat Atletico demikian tinggi terlebih ketika bertanding di Calderon. Tidak pernah mudah bagi Madrid manakala berlaga melawan Atletico di Calderon. Los Rojiblancos tidak pernah meraih kemenangan dalam enam laga.
* Madrid meraih tiga kemenangan dari tiga laga terakhir mereka dengan mengemas 14 gol. Hanya saja, apakah mereka mampu menembus kekokohan barisan pertahanan Atletico.
* Rekor tak terkalahkan ketika bertanding di kandang merupakan modal bagi kubu tuan rumah.(ant/ipg)