Manuel Valls Perdana Menteri Prancis pada Selasa (9/6/2015) mendapat kecaman keras karena memakai jet pemerintah untuk pergi ke Berlin menonton final sepak bola Liga Champions bersama dua putranya pada akhir pekan lalu.
Politisi oposisi mendesak Valls agar meminta maaf dan mengganti biaya perjalanan ke Berlin tersebut, lapor AFP.
PM dari partai Sosialis Prancis yang lahir di Barcelona pada 1962 itu adalah pengagum berat Barca, tim bola Spanyol yang menang dalam kompetisi paling bergengsi di Eropa melawan Juventus dari Italia dengan angka 3-1 pada Sabtu (6/6/2015).
Ia membela diri atas tuduhan memanfaatkan fasilitas jet Falcon untuk menonton pertandingan itu dengan mengatakan bahwa olah raga memainkan “peran sangat penting” dan bersyukur atas kejuaraan internasional yang tahun depan menempatkan Prancis sebagai tuan rumah.
Ia mengacu pada kejuaraan Euro 2016, yang akan berlangsung di Prancis.
“Peran Perdana Menteri adalah mendukung peristiwa-peristiwa besar ini bagi Prancis” ia menambahkan penjelasannya.
Francois Hollande Presiden Prancis menerima pembelaan diri PM tersebut pada Senin (8/6/2015) dengan mengatakan bahwa Valls sedang melakukan perjalanan resmi untuk bertemu dengan Badan Sepak Bola Eropa UEFA.
Hollande mengatakan Valls mendiskusikan beberapa persoalan untuk menjadi tuan rumah kejuaraan piala Eropa serta skandal korupsi di FIFA.
“Tujuannya bukan pergi untuk mendukung Barca, tetapi mewakili Prancis,” kata Thierry Braillard Menteri urusan olahraga.
Seorang juru bicara UEFA pada Selasa membenarkan bahwa Valls diundang ke Berlin oleh Michel Platini, ketua UEFA, untuk membicarakan “Euro 2016”.
Mengenai kehadiran kedua putranya di pesawat, tim Valls membela tidak ada tambahan biaya karena di dalam pesawat banyak kursi kosong.
“Kehadiran putra-putra di atas pesawat tidak membebani tambahan biaya apa pun bagi penerbangan,” kata sumber di kantor PM.
“Kami tahu bahwa dua putranya kut perjalanan ke Berlin. Valls harus mengembalikan biayanya,” tulis Thiery Mariani anggota parlemen dari Partai Republikan, yang merupakan pihak oposisi, di twitter.
Seorang menteri anggaran pernah dipaksa mundur karena kedapatan menyimpan jutaan euro di rekening bank Swiss dan seorang penasehat presiden mengundurkan diri karena dituduh melakukan konflik kepentingan termasuk mengambil keuntungan memanfaatkan dana untuk menyemir sepatunya.(ant/iss/ipg)