Sesudah Pra PON di Kalimantan atau mulai November, manajemen Ikatan Pencaksilat Seluruh Indonesia (IPSI) Jawa Timur akan melibatkan TNI Angkatan Darat saat menggembleng atlet yang akan berlaga di PON 2016 Jawa Barat.
Herman Rivai Wakil Ketua IPSI Jatim mengatakan, latihan semacam ini penting karena kedisiplinan atlet pencak silat Jatim masih kurang, contohnya masih sering absen latihan.
“Kita minta tolong atau kerjasama dengan Kodam V Brawijaya entah di Malang atau di Surabaya agar atlet-atlet ini betul-betul disiplin waktu untuk latihan, juga makan dan tidur,” katanya kepada Krisna Suara Surabaya, Kamis (8/10/2015) malam.
Menurutnya, IPSI Jatim pasrah dengan menu latihan yang akan diberikan TNI Angkatan Darat kepada para atlet. “Pelatihnya tetap dari Puslatda tapi kita kerjasama dengan TNI Angkatan Darat,” katanya.
Kebijakan ini, kata Rivai, merupakan hasil rapat internal IPSI Jatim sekaligus arahan dari Soekarwo Gubernur Jawa Timur sekaligus pembina kontingen Jatim. “Untuk mengevaluasi kegagalan kita di PON dulu kenapa, di Kejurnas kenapa. Satu, karena manajemen latihannya, dua, karena atletnya,” katanya.
Dengan camp khusus ini, diharapkan kualitas atlet pencak silat Jawa Timur semakin mantap agar bisa mengembalikan kejayaan pencak silat ke Jawa Timur.(krs/iss/ipg)