Dhimam Abror Djuraid Komandan Kontingen Porwanas mengatakan, tidak ada iming-iming uang bagi atlet-atlet yang berhasil mendapatkan medali emas dan medali perak pada PON Remaja 2014 Jawa Timur.
“Di olah raga remaja ini sebaiknya tidak mengiming-imingi dengan fresh money karena di luar negeripun tidak ada iming-iming,” katanya saat diwawancarai Radio Suara Surabaya, Senin (15/12/2014).
Pihaknya akan tetap memberikan tali asih dan bonus kepada para atlet yang berhasil membawa Jawa Timur di peringkat pertama, dengan beasiswa pendidikan hingga perguruan tinggi.
“Bonus uang tetap ada, karena mereka juga butuh. Kami juga berikan beasiswa hingga mereka lulus perguruan tinggi,” katanya.
Sekadar diketahui, saat ini Jawa Timur sudah tidak terkejar oleh DKI Jakarta, karena Jawa Timur sudah mendapat 35 medali emas dan 29 perak.
“Sementara, DKI Jakarta baru di posisi kedua dengan 34 medali emas dan 22 medali perak. Jika Jawa Timur menang dalam pertandingan final di cabang sepak bola pukul 15.30 WIB, Senin (15/12/2014) sore ini, maka Jawa Timur berada di tingkat juara,” ujarnya.
Meski sudah berjalan sepekan sejak 9 Desember 2014 lalu, Dhimam mengaku masih ada target yang terlepas dari cabang-cabang tertentu seperti senam, panahan, atletik, silat, tenis meja, dan tembak. Namun, hal itu tidak menggeser posisi Jawa Timur yang masih unggul di peringkat pertama.
Untuk persiapan PON remaja 3 tahun depan, pihaknya akan terus waspada dan memberikan pelatihan terbaik bagi remaja-remaja di Jawa Timur agar mempertahankan juaranya.
“Ada yang bilang, merebut lebih mudah dibandingkan mempertahankan. Daerahdaerah lain makin waspadai dengan Jatim. Kita tetap akan terus meningkatkan atlet remaja supaya berlatih dan dibina terus menerus,” katanya.(ono/ipg)