Hati-hati menghadapi tim yang telah terluka! Jangan pernah merasa berkecil hati apalagi ciut nyali ketika berhadapan dengan situasi antara hidup atau mati, karena pertaruhannya sama saja dengan “antara ada dengan tiada”.
Situasi ini yang kini dihadapi Uruguay dan Inggris ketika keduanya senasib sepenanggungan karena menderita kekalahan dalam pertandingan di laga perdana Piala Dunia 2014. Pertandingan akan dipimpin oleh wasit Carlos Velasco.
Seperti melansir dari Antara, The Three Lions dikaramkan Italia, dan secara mengejutkan La Celeste dikalahkan Kosta Rika. Inggris ditantang Uruguay dalam laga yang digelar di Arena de Sao Paulo, Sao Paulo, Kamis atau Jumat dini hari, pukul 02.00 WIB.
Bagi skuad asuhan pelatih Roy Hodgson, meraih kemenangan merupakan harga mati ketika menghadapi pasukan Oscar Tabarez. Sementara Uruguay tidak ingin kalah angin. Hanya saja, jika saja kekalahan menyambangi mereka maka angkat koper lebih awal menjadi tidak terelakkan.
Hitung-hitungan di atas kertas, Inggris berpeluang mengalahkan Uruguay. Alasannya? Hodgson membawa sederet pemain muda berbakat ke ajang Piala Dunia di Brasil ini. Daniel Sturridge, Danny Welbeck, dan Raheem Sterling siap membombardir lini pertahanan Uruguay.
Pasukan muda Inggris menunjukkan kecepatan dan ketajaman ketika melawan Italia, meski ujung-ujungnya mereka menuai kekalahan. Uruguay bukan tanpa kelemahan. Lini pertahanan pasukan Tabarez tidak kokoh bahkan boleh dibilang rapuh. Ini yang bakal diekploitasi oleh lini depan Inggris.
Kalau saja Uruguay mengandalkan serangan balik yang cepat dan langsung menusuk ke jantung pertahanan Inggris, maka Johnson, Jagielka, Cahill dan Baines akan siap menyongsong serbuan Luis Suarez dan Cavani.
Penampilan Inggris melawan Italia di Laga persada boleh dikategorikan tidak buruk-buruk amat. Skuad Inggris tampil berani dan percaya diri, dengan melakukan sejumlah skema permainan yang menyerang.
Sementara Uruguay siap tampil habis-habisan dengan mengandalkan duet Suarez dan Cavani yang memiliki kecepatan. Penampilan Suarez layaknya magnet bagi lawan karena ia berperan sentral bagi tim. Bermodal ketajaman di lini pertahanan lawan, Suarez sedikit banyak memotivasi rekan-rekannya dalam tim.
Suarez telah hapal benar dengan pakem permainan Inggris, utamanya lini pertahanan Three Lions. Penyerang Liverpool ini mencetak 31 gol musim lalu di ajang Liga Inggris (Premier League).
Lini pertahanan Uruguay juga bermasalah. Mereka tidak akan diperkuat oleh bek kanan Maxi Pereira karena terkena larangan bertanding lantaran menendang pemain Kosta Rika Joel Campbell. Bek-tengah Diego Lugano belum pulih benar dari cedera.
Full-bek yang kini membela Porto Jorge Fucile dan pemain Liverpool Sebastian Coates dapat saja menjadi titik lemah di lini pertahanan Uruguay.
Pertanyaan besarnya, apakah Suarez yang baru saja menjalani operasi lutut benar-benar siap tempur dan berada dalam kondisi fit benar melawan Inggris? Uruguay masih berharap kepada ketajaman dan kejelian Diego Forlan membongkar pertahanan Inggris. (ant/dwi)
Foto : Ilustrasi