Pengurus Cabang Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengcab Percasi) Surabaya kembali menguasai persaingan kejuaraan provinsi (Kejurprov) catur yang digelar akhir Mei lalu.
Dengan kekuatan yang mumpuni, Percasi Surabaya berhasil menjadi juara umum sesudah menyumbang lima medali emas, lima perak dan dua perunggu. Surabaya mengalahkan Lumajang dan Sidoarjo yang menjadi juara bertahan.
Didik Edy Santoso Ketua Umum Pengcab Percasi Surabaya mengatakan, hasil yang diraih Surabaya sebagai indikasi positif kalau kekuatan Surabaya masih tetap perlu diperhitungkan.
Pada Budi Leksono Reporter Suara Surabaya, Didik Edy Santoso mengatakan, perkembangan cabang Olahraga Catur di Jawa Timur saat ini luar biasa. Itu bisa dilihat saat Kejurprov di Bondowoso akhir bulan lalu.
Pembinaan di berbagai daerah sudah mulai merata bahkan Sidoarjo yang tahun lalu mendominasi bisa dikalahkan Lumajang yang berada di peringkat kedua.
Belum lagi daerah lain yang saat ini sudah mulai memunculkan atlet-atlet potensi baru. Mereka bisa menjadi ancaman untuk Surabaya kalau Surabaya lengah.
Tentang perkembangan catur Surabaya dalam beberapa tahun terakhir, Didik Edy Santoso mengatakan cukup positif. Surabaya sudah mulai mengarah pada target yang dicanangkan KONI Surabaya Go Internasional.
Itu terbukti ada beberapa atlet yang prestasinya sudah mulai menginternasional. Diantaranya atlet Junior di bawah 16 tahun Tiara Nugraini yang mendapat gelar Norma Master dan juga Bintang Rasyid.
Hanya saja sejauh ini dukungan sponsor masih belum maksimal. Cabang Olahraga catur dianggap kurang menjual padahal potensinya cukup besar. (bud/dwi/ipg)
Teks Foto:
– Didik Edy Santoso Ketua Umum Pengcab Percasi Surabaya
Foto : Budi Leksono Suara Surabaya