Tendangan penalti dari Lionel Messi membawa Argentina menang 2-1 atas Kroasia setelah tim Amerika Selatan itu tertinggal lebih dulu, pada pertandingan persahabatan yang dimainkan di markas West Ham United, Upton Park, pada Rabu (13/11/2014).
Messi mencetak gol dari eksekusi penalti pada menit ke-57, setelah Aguero dilanggar oleh kiper Lovre Kalinic.
Anas Sharbini pemain gelandang membawa Kroasia unggul terlebih dahulu di mana mereka mampu mempertahankannya sampai tiga menit setelah turun minum, ketika tembakan dari luar kotak penalti yang dilepaskan Ansaldi bek kiri berubah arah karena mengenai lengan bawah Aguero dan masuk ke gawang tim Eropa itu.
“Mereka memiliki banyak pemain berkelas dunia dan memiliki banyak peluang untuk mencetak gol,” kata pelatih Kroasia Niko Kovac kepada para pewarta.
Carlos Tevez, yang saat masuk menggantikan Aguero pada menit ke-62 memiliki satu peluang yang melebar ketika Argentina berupaya memperbesar keunggulan.
Namun Kroasia, yang mengistirahatkan sejumlah pemain untuk persiapan pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 melawan Italia, terus mengancam melalui permainan operan cepat mereka.
Messi berupaya menghantam ke tiang gawang pada akhir serangan dari lini tengah, ketika pertandingan memasuki sepuluh menit terakhir.
“Pada babak kedua, tim berkembang, mereka semakin konsisten. Selain itu, kami masih harus memperbaiki banyak hal, namun terdapat aspek-aspek positif dan salah satunya tidak diragukan lagi adalah keterlibatan Tevez,” kata Gerardo Martino pelatih Argentina kepada para pewarta.
Kemenangan ini membalas dendam atas kekalahan 2-3 dari Kroasia di Basel pada pertandingan pemanasan Piala Dunia 2006, di mana Messi dan Tevez saat itu menyumbang gol untuk Argentina.
Pasangan bek tengah Argentina Federico Fazio dan Santiago Vergini yang sebelumnya tidak pernah diuji, kali ini mendapat masalah dengan serangan balik cepat Kroasia.
Sharbini menyambar bola mendatar dari kanan dan melepaskan tembakan melewati Romero ke sudut bawah gawang, untuk membawa Kroasia unggul.
“Gol mereka indah. Mereka memberi tekanan terhadap sayap kiri kami dan ketika bola silang dilepaskan, terdapat orang (pemain) di sisi kanan,” kata Martino seperti dilansir Antara, Kamis (13/11/2014) .
Serangan kelas dunia Argentina, di mana Messi bermain di posisi melebar pada sektor kanan, mulai memperlihatkan kemampuan-kemampuan individualnya dan Aguero mendapatkan tiga peluang, yang pertama didapat dari operan tumir Angel di Maria.
Romero mengirim bola panjang dan Aguero menguasainya, berbelok, dan melepaskan tembakan keras ke sudut gawnag, namun Kalinic masih mampu melakukan penyelamatan.(ant/ono/ipg)