Kurang seru jika menyaksikan gelaran Piala dunia hanya sendirian atau bersama satu atau dua orang di rumah. Mayoritas penggila Bola lebih memilih untuk nonton bareng (nobar) pertandingan Piala Dunia yang ditayangkan stasiun televisi swasta dibandingkan nonton sendirian di rumah.
Berbagai alasan muncul, mulai dari kurang seru jika melihat pertandingan sendirian di dalam rumah, hingga nobar serasa menyaksikan langsung pertandingan dari tribun penonton.
Arman satu diantara penggila bola mengatakan, saat nobar, kedua pendukung kesebelasan Tim yang bertanding berkumpul di satu tempat. Sorakan penonton, hingga atribut yang dibawa untuk nobar tidak kalah dengan para penonton yang hadir langsung di stadion tempat pertandingan di gelar.
“Nobar itu serasa melihat langsung pertandingan di Brazil. Kedua pendukung ada di satu tempat. Penontonnya juga rame, tidak kalah dengan yang ada di Brazil,” kata Arman kepada suarasurabaya.net, Sabtu (12/7/2014).
Warga Karang Pilang ini juga mengatakan, rela begadang untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia yang sering kali di tayangkan malam, atau bahkan dini hari. “Gak masalah, namanya juga sudah hobi liat bola. Paginya ya tetap bekerja seperti biasa,” ujarnya.
Berbeda dengan Muji warga Sidoarjo, dia mengaku lebih memilih melihat tayangan pertandingan Piala Dunia di rumah. Selain karena alasan pagi hari harus bekerja, dia mengaku tidak begitu kuat jika harus begadang. Apalagi pertandingan yang ditayangkan sering kali jam-jam dini hari.
“Suka liat bola, tapi gak kuat begadang. Jadi sama sajalah liat di rumah. Hasil pertandingannya juga sama, gak mungkin berbeda dengan yang nobar,” kata dia. (wak)