Berikut adalah lima gol paling dikenang dalam Piala Dunia 2014, seperti dikutip Antara dari AFP:
ROBIN VAN PERSIE, Belanda vs Spanyol, Grup B
Salvador, 13 Juni
Gol ajaib pertama Piala Dunia 2014 ini juga banyak disebut sebagai gol terbaik turnamen ini.
Ketika Belanda tertinggal 0-1, Daley Blind melepaskan umpan jauh ke kotak penalti. Van Persie dengan sempurna menjejak arah bola dan men jatuhkan badannya untuk menyambut bola sembari melepaskan sundulan luar biasa di atas jangkauan kiper Iker Casillas untuk masuk ke gawang.
Tidak hanya menjadi salah satu gol terbaik di turnamen ini, gol tersebut juga menjadi katalisator bagi bangkitnya Belanda untuk lalu menghancurkan Spanyol 5-1.
TIM CAHILL, Australia vs Belanda, Grup B
Porto Alegre, 18 Juni
Australia dianggap hanya sebagai pelengkap Grup B yang di dalamnya termasuk Belanda, Spanyol dan Chile.
Kendati sudah diperkirakan akan kalah pada tiga pertandingan grupnya, striker veteran Tim Cahill memberi timnya salah satu momen menawan pada turnamen itu lewat tendangan geledeknya pada menit 21 melawan Belanda.
Menyambut bola hasil umpan jauh, sembari berlari, pemain berusia 34 tahun melepaskan tendangan voli keras yang mengarah sudut bawah tiang gawang.
LIONEL MESSI, Argentina vs Iran, Grup F
Belo Horizonte, 21 Juni
Iran sepertinya akan mendapatkan poin saat menghadapi Argentina, namun memasuki masa injuri ketika para pendukung Argentina sudah mengira laga akan berakhir seri tanpa gol, Messi menciptakan gol penentu kemenangan untuk Argentina.
Menerima bola di tepi kanan area penalti, dia memperdaya seorang bek dan lalu melepaskan tembakan dari kaki kirinya menembus gawang Iran.
JAMES RODRIGUEZ, Kolombia vs Uruguay, 16 Besar
Rio de Janeiro, 28 Juni
Rodriguez yang masih berusia 22 tahun sudah dipuji karena kemampuan menyerangnya yang artistik selama fase grup di mana dia menciptakan tiga gol.
Namun dia mengantarkan pepujian untuknya ke level lain ketika menciptakan gol pembuka yang cemerlang di Stadion Maracana saat melawan Uruguay pada 16 Besar.
Menerima bola hasil umpan lewat sundulan, dia mengontrol bola dengan dada dari jarak 25 yard, kemudian pemain Kolombia bernomor punggung 10 membiarkan bola jatuh sampai ke kaki, lalu melepaskan tendangan voli dari kaki kiri yang jatuh di sisi bawah tiang gawang.
MARIO GOETZE, Jerman vs Argentina, Final
Rio de Janeiro, 8 Juli
Goetze memulai turnamen ini sebagai salah satu starting XI Joachim Loew namun kemudian kehilangan tempatnya.
Tetapi ketika dimasukkan sebagai pemain pengganti, pemain berusia 22 tahun itu tidak menyianyiakannya. Andre Schuerrle belari membawa bola untuk kemudian melepaskan umpan silang yang disambut Goetze dengan dadanya sebelum melepaskan tendangan voli ke dalam gawang Argentina.(ant/edy)