Indonesia dinilai mampu mendominasi persaingan sektor jasa konstruksi ASEAN saat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai 2015.
“Dengan bekal pengalaman di berbagai negara di Timur Tengah, Afrika, Timor Leste, dan negara ASEAN lainnya, saya yakin badan usaha dan tenaga kerja konstruksi Indonesia akan mampu,” kata Hediyanto Husaini Kepala Badan Pembinaan Konstruksi, Jumat (6/6/2014) seperti dilaporkan Antara.
Husaini mengatakan, guna memaksimalkan daya saing pelaku konstruksi nasional dalam menghadapi MEA 2015, konsep Indonesia Incorporated yang sudah sejak lama diharapkan bangsa Indonesia perlu segera diwujudkan.
Konsep ini bervisi mewujudkan kepaduan dan interkonektivitas serta saling mendukung di segala lini pada berbagai instansi dan perusahaan nasional. Konsep ini telah lama diaplikasikan Korea Selatan dan banyak negara industri lain.
Pemerintah berkomitmen untuk mendorong dan memfasilitasi perluasan akses pasar konstruksi ke negara-negara anggota ASEAN.
Antara lain melalui pengurangan hambatan akses pasar, promosi pelaku konstruksi nasional, diplomasi bisnis, fasilitasi akses permodalan dan penjaminan, perjanjian penghindaran pajak ganda serta informasi pemetaan pasar dan lingkungan usaha di negara tujuan.
Sementara itu, Tri Widjajanto Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional menekankan kepentingan standar kompetensi pekerja terampil dan ahli konstruksi.
“Itu sebagai bagian dari upaya peningkatan daya saing pelaku konstruksi nasional, khususnya di kawasan ASEAN,” kata dia. (ant/dwi)