
Mark Zuckerberg CEO Meta rupanya sempat mempertimbangkan untuk memisahkan Instagram dari perusahaannya pada 2018 lalu.
Hal ini dipikirkan karena khawatir akan adanya tekanan dari pemerintah terkait isu monopoli.
Dilansir dari Reuters, informasi ini terungkap dalam sebuah dokumen yang dipresentasikan saat persidangan di Washington, di mana Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) sedang berusaha menghentikan akuisisi Meta atas Instagram dan WhatsApp.
Dalam sebuah memo internal, Zuckerberg menulis, “Saya bertanya-tanya apakah kita perlu mengambil langkah ekstrem dengan memisahkan Instagram menjadi perusahaan sendiri.”
Pada waktu itu, Meta tengah berencana untuk lebih menggabungkan aplikasi-aplikasinya seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Zuckerberg mengatakan bahwa penggabungan aplikasi bisa memperkuat bisnis, tapi juga berisiko menurunkan nilai Facebook. Ia juga menyebut kemungkinan pemerintah AS di masa depan akan memaksa Meta untuk memisahkan Instagram dan WhatsApp.
Meskipun akhirnya tidak jadi memisahkan Instagram, Meta tetap melanjutkan rencana mengintegrasikan aplikasi-aplikasinya. Fakta bahwa Zuckerberg sempat mempertimbangkan langkah tersebut menunjukkan betapa seriusnya ia menghadapi ancaman dari tuntutan hukum soal monopoli.
FTC sendiri baru menggugat Meta secara resmi pada tahun 2020, di masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Di tahun yang sama, Google juga dituntut atas tuduhan memonopoli layanan pencarian.
Dalam memonya, Zuckerberg juga menulis bahwa perusahaan-perusahaan yang pernah dipisah justru sering kali tampil lebih baik setelahnya. Ia menyatakan bahwa manfaat dari menyatukan layanan sering kali tidak sebesar yang dibayangkan, dan biaya strategisnya justru lebih tinggi dari perkiraan. (ant/saf/ipg)