
Volodymyr Zelenskyy Presiden Ukraina menuding militer Rusia hanya berpura-pura menjalankan gencatan senjata Paskah yang sebelumnya diumumkan oleh Vladimir Putin Presiden. Menurutnya, meski Rusia mengklaim menghentikan aktivitas militer, serangan tetap terjadi di sejumlah wilayah garis depan.
“Secara umum, hingga Minggu pagi Paskah, kita bisa mengatakan bahwa tentara Rusia sedang berupaya menciptakan kesan umum bahwa ada gencatan senjata. Namun, di beberapa tempat, mereka masih mencoba maju dan menimbulkan kerugian bagi Ukraina,” tulis Zelenskyy melalui unggahan di media sosialnya, Minggu (20/4/2025).
Melansir Reuters, sebelumnya pada Sabtu malam jelang perayaan Paskah Ortodoks, Putin Presiden secara mengejutkan mengumumkan gencatan senjata selama satu hari, memerintahkan pasukannya untuk “menghentikan semua aktivitas militer” di garis depan konflik yang telah berlangsung tiga tahun.
Pengumuman ini datang tak lama setelah Amerika Serikat menyatakan akan meninggalkan meja perundingan damai dalam beberapa hari ke depan, jika Rusia dan Ukraina tidak menunjukkan keseriusan dalam bernegosiasi.
Gencatan senjata tersebut dijadwalkan berlangsung selama 30 jam mulai Sabtu pukul 18.00 waktu Moskow (15.00 GMT), hingga Minggu tengah malam. Namun, Zelenskyy mengatakan telah terjadi ratusan tembakan artileri sejak Sabtu malam.
Pada Minggu pagi, pasukan Ukraina melaporkan 59 kali penembakan dan lima kali upaya serangan dari pihak Rusia. “Rusia harus sepenuhnya mematuhi ketentuan gencatan senjata,” tegas Zelenskyy.
Ia juga kembali menyampaikan bahwa Ukraina siap memperpanjang gencatan senjata hingga 30 hari, namun menegaskan bahwa jika Rusia terus melancarkan serangan pada Minggu, maka Ukraina pun akan membalas. “Ukraina akan terus bertindak secara reflektif,” pungkasnya. (bil/ham)