Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan pentingnya layanan kesehatan fisik dan mental yang menyeluruh bagi para sandera yang baru saja dibebaskan setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Dalam pernyataan resminya, Kantor Regional WHO untuk Eropa menyambut pembebasan para sandera yang disebut telah mengalami “trauma” setelah ditahan selama 470 hari di Gaza.
Melansir Antara pada Minggu (20/1/2025), WHO juga menyoroti bahwa para sandera beserta keluarga mereka kini menghadapi “perjalanan panjang dan menyakitkan” dalam proses pemulihan.
WHO menegaskan bahwa proses pemulihan bagi para sandera yang dibebaskan dapat memakan waktu bertahun-tahun dan bahwa keluarga mereka juga membutuhkan dukungan kesehatan mental.
Organisasi tersebut berjanji akan mendukung masyarakat yang terdampak di kedua belah pihak, memberikan bantuan kepada sistem kesehatan Israel “sesuai kebutuhan” dan meningkatkan operasi di Gaza, di mana sistem kesehatan “hancur,” untuk menyediakan pasokan medis yang kritis.
Sebelumnya, perjanjian gencatan senjata di Gaza akhirnya berlaku pada Minggu setelah mengalami penundaan hampir tiga jam, dengan sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam, menyerahkan tiga tahanan Israel.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, 90 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel diharapkan dibebaskan pada hari pertama gencatan senjata. (ant/vin/saf/ipg)