Minggu, 5 Januari 2025

WHO Asia Tenggara Akui Surabaya sebagai Kota Sehat

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Gedung Balai Kota Surabaya terletak di Jl. Walikota Mustajab, Kec. Genteng, Surabaya. Foto: Arvin Fayruz Mg suarasurabaya.net

Kota Surabaya masuk jaringan Kota Sehat yang diakui World Health Organization Regional Office for South-East Asia (WHO SEARO) atau regional Asia Tenggara.

Berdasarkan Letter of Recognition ditujukan ke Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya 27 November 2024, WHO mengapresiasi berbagai program dan kegiatan pemkot dalam pengembangan Kota Sehat sesuai norma dan pedoman dari organisasi kesehatan dunia PBB.

“Dikukuhkannya sebagai Kota Sehat oleh WHO merupakan kehormatan besar bagi warga Surabaya. Sejak awal, kami berkomitmen meningkatkan kualitas hidup, derajat kesehatan, dan kesejahteraan seluruh warga Surabaya tanpa terkecuali. Langkah ini bukan tentang pengakuan internasional, tetapi mewujudkan kota yang sehat, setiap warganya memiliki akses lebih baik terhadap layanan kesehatan, lingkungan bersih dan nyaman, serta dukungan sosial yang kuat berbasis komunitas,” kata Eri lewat keterangan pers, Jumat (3/1/2025).

Surabaya dianggap memenuhi sejumlah indikator penilaian sebagai Kota Sehat, pertama, setiap perkampungan telah menghitung dan memetakan sanitasinya, seperti jamban.

“Kedua, kebutuhan air bersih sudah 99 persen. Ketiga, terkait dengan aliran-aliran air, atau saluran-saluran. Dan keempat, bagaimana penanganan penyakit, maka Pemkot mendirikan 1 RW 1 Nakes (R1N1) dan Pustu (Puskesmas Pembantu),” jelas Eri.

Eri memastikan akan memperbaiki sistem pelayanan untuk masyarakat ke depan di bidang kesehatan. Salah satunya, pengambilan obat tidak lagi ke Puskesmas tapi Balai RW.

“Kita tidak boleh terlena, kita akan gas lagi yang sudah berjalan, karena saya masih dengar ketika R1N1 ambil obatnya ke Puskesmas. Ini tidak boleh, 2025 kita tata lagi,” tegasnya.

Surabaya akan berkesempatan bertukar pembelajaran dan membangun kolaborasi antar Kota Sehat di Asia Tenggara dan lima lima kawasan lainnya.

Atau mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas pelatihan, mentoring dan webinar dari akademisi, ahli dan peneliti regional/global untuk pelaksanaan kota sehat.

“Serta kesempatan mendapatkan pengakuan internasional terkait penyelenggaraan Kota Sehat,” ujar dia.

Sementara Irvan Wahyudrajad Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Surabaya mengatakan,  proses sertifikasi itu mulai awal Januari 2024 lalu.

Surabaya ingin naik kelas setelah tiga kali mendapatkan predikat Swasti Saba Wisatara atau penghargaan tertinggi untuk Implementasi Kota Sehat Nasional oleh Kemendagri dan Kemenkes RI.

“Wali Kota Eri mendaftarkan Kota Surabaya untuk mengikuti akreditasi Kota Sehat WHO SEARO, pada 11 Januari 2024. Sebelumnya, 9 Januari 2024, telah diterbitkan surat komitmen dari Forum Kota Sehat yang menegaskan dukungan penuh terhadap inisiatif ini,” tambahnya.(lta/kir/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Minggu, 5 Januari 2025
26o
Kurs