Ribuan orang berkumpul pada Jumat (31/1/2025) di dekat perlintasan Rafah sisi Mesir, satu-satunya jalur yang menghubungkan Mesir dengan Jalur Gaza, untuk menyuarakan penolakan terhadap relokasi warga Palestina.
Nile TV, stasiun televisi milik pemerintah Mesir, menunjukkan para pengunjuk rasa melambaikan bendera Mesir dan Palestina serta membawa poster bertuliskan “tidak untuk relokasi”.
Dilansir melalui Antara, Sabtu (1/2/2025), para pengunjuk rasa termasuk para tokoh politik dari parlemen Mesir dan warga yang meneriakkan yel-yel penolakan terhadap seruan untuk merelokasi warga Palestina dari tanah mereka ke Mesir dan Yordania.
Pada Kamis (30/1/2025), Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) bersikeras bahwa Mesir dan Yordania akan mematuhi proposal kontroversialnya untuk merelokasi warga Palestina dari Gaza ke kedua negara tersebut.
“Mereka akan melakukannya. Kami melakukan banyak hal untuk mereka, dan mereka akan melakukannya,” kata Trump kepada wartawan saat ditanya apakah dia akan mempertimbangkan tindakan untuk menekan Kairo dan Amman agar menerima rencananya.
Pada Rabu (29/1/2025), Abdel-Fattah al-Sisi Presiden Mesir mengatakan relokasi warga Palestina merupakan tindakan yang “tidak adil”, dan Mesir tidak akan berpartisipasi dalam hal itu.(ant/nis/iss)