
Lodewijk F Paulus Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenko Polkam) mengatakan penempatan perwira TNI aktif dalam jabatan sipil ataupun pemerintahan dipastikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kita sesuaikan dengan aturan yang berlaku dan tentunya tidak keluar dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah,” kata Lodewijk, di Jakarta, Senin saat ditanya soal pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Mantan Presiden ke-6 RI yang mengatakan TNI aktif harus mundur jika telah menempati jabatan politik ataupun pemerintahan.
Menurut Lodewijk, perwira TNI yang ditempatkan di jabatan sipil telah memenuhi kriteria dan kemampuan yang selaras dengan lembaga sipil yang dipimpin.
Dia pun mencontohkan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya yang menjabat sebagai Danjen Akademi TNI sekaligus Direktur Utama Perum Bulog.
Menurut mantan Danjen Kopassus itu, pemerintah pasti akan mengikuti peraturan yang berlaku ketika menempatkan Novi sebagai Direktur Utama Bulog.
“Oh apakah dia harus sipil? Kalau rupanya ketentuan di situ tentunya sipil, maka yang bersangkutan harus mengajukan pensiun dini,” jelas Lodewijk, seperti dilaporkan Antara.
Namun jika dalam peraturan yang berlaku Novi selaku perwira TNI aktif dinyatakan dapat menjabat jabatan sipil, maka Novi dinyatakan layak untuk menduduki kursi Direktur Perum Bulog.
Namun demikian, Lodewijk tidak menjelaskan dengan rinci peraturan apa yang mengatur pejabat TNI aktif bisa menempati jabatan pemerintahan atau sipil.
Lodewijk memastikan pemerintah akan mengevaluasi setiap kinerja Novi selama memimpin perusahaan BUMN di bidang pangan tersebut.
Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menyinggung fenomena pejabat TNI aktif yang masuk ke dunia politik dan pemerintahan kala bertemu dengan 38 Ketua DPD partai di kediamannya, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (23/2/2025).
Kala itu, dia mengungkit putranya, Agus Harimurti Yudhoyono yang harus mundur dari dunia TNI demi masuk dalam pertarungan perebutan kursi Gubernur DKI Jakarta pada 2016 silam.
Walau kalah dalam pemilihan gubernur kala itu, pria yang akrab disapa AHY itu kini aktif menjadi di dunia politik dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.(ant/iss)