Jumat, 24 Januari 2025

Wakil Ketua DPRD Surabaya Dukung Rencana Pemkot Utang Rp5 Triliun untuk Kejar Ketertinggalan Infrastruktur

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meninjau langsung pengerjaan tunnel TIJ-KBS. Dia menargetkan pengerjaan fungsional selesai pada September 2024. Foto: Akira Tandika suarasurabaya.net

Arif Fathoni Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya mendukung rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur, dengan mengajukan utang sebesar kurang lebih sebesar Rp5 triliun ke PT SMI.

Sebelumnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya sejumlah Rp12,3 triliun, dinilai masih kurang.

Melihat ini, Fathoni menjelaskan bahwa Kota Surabaya saat ini mengalami ketertinggalan infrastruktur karena harus berjuang pemulihan COVID-19 pada 2020 lalu.

“Kita harus melihat di masa periode pertama kepemimpinan wali kota dan wakil wali kota Surabaya, masih harus berjuang dengan pandemi COVID-19. Sehingga membuat kita banyak mengalami ketertinggalan infrastruktur,” terangnya, Kamis (23/1/2025).

Fathoni juga mengatakan bahwa saat ini yang menjadi problem dari Kota Surabaya adalah kemacetan dan banjir. Sehingga, uang pinjaman itu nantinya akan dialokasikan untuk hal-hal yang mengentaskan itu.

“Selain untuk pembangunan proyek infrastruktur, juga untuk mempersiapkan Surabaya sebagai gerbang Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan beroperasi penuh pada 2028 lalu,” ungkapnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Berencana Ajukan Pinjaman Rp5,6T Untuk Percepat Pembangunan

Fathoni mempertimbangkan, utang yang dilakukan Pemkot Surabaya bukan untuk hal-hal yang konsumtif, melainkan untuk instrumen pertumbuhan ekonomi.

Meski begitu, Fathoni memastikan utang yang dilakukan wali kota Surabaya untuk pembangunan infrastruktur ini akan selesai bersamaan dengan habisnya masa jabatan.

“Ini akan jadi tanggung jawab wali kota sekarang. Karena periode angsurannya itu lima tahun. Pokoknya selesai di 2029. Sehingga tidak mengganggu ruang viskal wali kota selanjutnya. Karena kan tiap kepemimpinan punya visi beda,” jelasnya.

Sementara itu, dukungan rencana utang oleh Pemkot Surabaya ini disebutkan Fathoni belum disepakati anggota DPRD Surabaya secara paripurna.

“Kalau proses di DPRD, belum forum. Tapi wali kota ini kan termasuk orang yang berkomunikasi aktif dalam pertemuan seluruh ketua partai yang ada di Surabaya. Bahwa kemudian masih ada pro dan kontra, di lingkungan DPRD Kota Surabaya, bagi kami itu keniscayaan. Karena kan hari ini semua orang bisa berpendapat,” tandasnya.(kir/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 24 Januari 2025
26o
Kurs