
Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) pada, Minggu (20/4/2025) mengatakan bahwa 69 persen wilayah Jalur Gaza berada di bawah perintah aktif pengungsian oleh Israel.
UNRWA dalam sebuah pernyataan pers mengatakan tentara Israel mengeluarkan sedikitnya 20 perintah pengungsian antara 18 Maret dan 14 April.
“Saat ini (UNRWA) mengoperasikan 115 tempat penampungan di seluruh Gaza, yang menampung lebih dari 90.000 pengungsi,” kata UNRWA dalam pernyataannya yang dilansir Antara.
Sekitar 420.000 warga Palestina telah kembali mengungsi sejak gencatan senjata kolaps pada 18 Maret, kata UNRWA yang juga memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan yang sudah mengerikan di Gaza semakin memburuk karena serangan Israel dan blokade bantuan selama tujuh pekan.
UNRWA menekankan perlunya gencatan senjata lebih awal, pembebasan semua sandera, serta aliran bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial yang tidak terbatas ke Gaza.
Israel memblokir masuknya semua bantuan kemanusiaan ke Gaza sejak 2 Maret. Israel kemudian mengakhiri gencatan senjata selama dua bulan dengan Hamas pada 18 Maret dan kembali melancarkan berbagai serangan udara dan darat yang mematikan di daerah kantong tersebut.
Serangan-serangan baru Israel sejauh ini mengakibatkan 1.827 warga Palestina tewas dan 4.828 orang lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza pada Minggu.
Otoritas itu juga menyebutkan bahwa jumlah korban tewas di daerah kantong tersebut sejak perang dimulai pada Oktober 2023 bertambah menjadi 51.201 orang, dan korban luka mencapai 116.869 orang.(ant/dra/bil/iss)