
Universitas Padjadjaran (Unpad) menghargai keputusan Kementerian Kesehatan membekukan sementara kegiatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) mahasiswanya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, agar program pendidikan yang lebih baik.
“Tentunya kami menghargai keputusan Kemenkes (Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan), karena ini semua demi pendidikan yang lebih baik,” kata Arief Sjamsulaksan Kartasasmita Rektor Unpad dilansir dari Antara, Sabtu (12/4/2025).
Meski demikian, Arief menginterpretasikan keputusan tersebut bukanlah untuk menghentikan pendidikan kedokteran, namun menghentikan rumah sakit yang dimaksud tersebut sebagai tempat pelayanan pendidikan.
Arief mengatakan pembekuan yang dilakukan oleh Menkes bukan terhadap semua proses pendidikan di seluruh bidang kedokteran Unpad, melainkan hanya dilakukan pada pendidikan PPDS di RSHS Bandung, karena yang terkait pendidikan adalah ranah universitas.
“Karena kan sebetulnya kalau menghentikan pendidikan itu harus dilakukan oleh universitas dan fakultas. Jadi Kemenkes dalam hal itu tentu akan menghentikan pendidikan di Rumah Sakit Hasan Sadikin sebagai tempat pendidikan dokter spesialis anestesi FK Unpad untuk sementara,” katanya.
Ia menjelaskan pendidikan dokter anestesi tetap akan berlanjut di rumah sakit yang sudah berkolaborasi dengan Unpad dan pembekuan sementara hanya dilakukan di RSHS Bandung.
“Disampaikan tadi sebetulnya pendidikan anestesi-nya tidak berhenti karena sebetulnya ada rumah sakit yang lain selain Rumah Sakit Hasan Sadikin, kita pun menggunakan rumah sakit lain untuk proses pendidikan. Tentu di proses yang lain tetap berjalan, jadi yang dihentikan adalah tempat pendidikannya di Hasan Sadikin,” katanya. (ant/kak/saf/iss)