![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2024/05/ubcf32401-170x110.jpg)
Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Airlangga tidak akan naik meski alokasi anggaran untuk perguruan tinggi negeri diefisiensi 50 persen sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025.
Prof. Mohammad Nasih Rektor Unair menyebut alasan UKT tidak naik meski Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dikurangi, karena sudah terlanjur diumumkan ke masyarakat.
“Ya sangat mungkin (UKT) kita enggak naik lah terutama untuk yang (jalur) SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes) yang UKT-nya udah kita umumkan kan, ke masyarakat. Jadi masyarakat sudah mengetahui berapa biaya pendidikan kalau ambil program studi ini, itu, dan seterusnya,” bebernya dihubungi suarasurabaya.net, Kamis (13/2/2025).
BOPTN untuk Unair kata Prof Nasih nilainya Rp100 miliar lebih, maka jika diefisiensi 50 persen, hanya akan diterima separuhnha Rp50 miliar.
“Ya Rp100 M lebih (BOPTN Unair dari pemerintah pusat). Sekurang-kurangnya tadi, bisa Rp50 M lebih ya mungkin kurangnya dari BOPTN,” ucapnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, ia mengaku belum punya rencana menaikkan UKT.
“Sampai saat ini enggak ada rencana dan enggak akan ada kenaikan UKT,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya,Satryo Soemantri Brodjonegoro Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) mengkhawatirkan efisiensi anggaran berpotensi menyebabkan kenaikan uang kuliah di perguruan tinggi.
Kemendiktisaintek diminta mengurangi Rp14,3 triliun dari pagu awal Rp56,607 triliun.
Alokasi untuk BOPTN, akan dipotong 50 persen dari pagu semula Rp 6,018 triliun. Namun Kemendiktisaintek sedang mengusulkan agar anggaran tetap pada pagu awal.(lta/kir/ipg)