Jumat, 28 Maret 2025

Tindaklanjuti Perwali, Pemkot Surabaya Bentuk Kampung Bebas TBC

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi - Tuberkulosis. Foto: iStock Ilustrasi - Tuberkulosis. Foto: iStock

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menindaklanjuti Peraturan Wali Kota (Perwali) tentang menekan penyebaran Tuberkulosis (TBC) dengan membentuk kampung bebas TBC.

Perwali Nomor 117 Tahun 2024 tentang Penanggulangan Tuberkulosis di Surabaya itu ditetapkan 23 Desember 2024.

Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebut, Perwali itu mengatur cara penanganan kasus dan pemberian obat TBC, mulai penyembuhan penderita dan memutus rantai penularan.

“Tatalaksana tersebut mencakup penegakan diagnosis, pengobatan, dan penanganan efek samping di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (fasyankes), pengawasan kepatuhan minum obat, pemantauan kemajuan dan hasil pengobatan, serta pelacakan kasus mangkir atau lost to follow up,” ujar Nanik pada Jumat (21/3/2025).

Penanganan TBC sendiri dilakukan dengan berbagai pihak, mulai pemerintah pusat hingga daerah.

“Penanggulangan TBC dilaksanakan melalui kegiatan promosi dan penyuluhan kesehatan, penemuan kasus TBC, surveilans TBC, pengendalian faktor risiko, penanganan kasus dan pemberian obat TBC, pemberian kekebalan, dan pemberian obat pencegahan TBC,” imbuhnya.

Adapun Kampung Bebas TBC dibentuk di tingkat RW, untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat.

Persiapan dan pelaksanaan kampung bebas TBC sudah masuk tahap skrining TBC melalui Portable X-Ray, skrining TBC berbasis wilayah dengan melibatkan Puskesmas, serta penemuan kasus secara aktif dan pasif.

“Tahap persiapan telah dilakukan pada tahun 2024 dan Januari 2025. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap sosialisasi berupa roadshow tentang percepatan Kampung Bebas TBC Tingkat RW pada Februari 2025,” jelasnya.

Syarat kampung bebas TBC, pertama, capaian penemuan terduga TBC yang dilaporkan, targetnya 100 persen tahun 2025. Kedua, dapaian penemuan kasus yang dilaporkan targetnya 90 persen.

“Selanjutnya, ketiga, capaian Angka Keberhasilan Pengobatan TBC SO (TSR) dengan target 90 persen pada tahun 2025. Keempat, capaian pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kontak serumah dengan target 72 persen pada tahun 2025. Dan kelima, capaian Investigasi Kontak (IK) dengan target 90 persen pada tahun 2025,” paparnya.

Hingga Desember 2024, ada 111 RW yang bebas TBC, terbagi di Surabaya Barat (17 RW), Surabaya Pusat (13 RW), Surabaya Utara (14 RW), Surabaya Timur (38 RW), dan Surabaya Selatan (29 RW). (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Jumat, 28 Maret 2025
27o
Kurs