Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi kota Surabaya berpotensi mengalami cuaca esktrem mulai kemarin, Minggu (26/1/2025), hingga 30 Januari 2025.
Ady Hermanto Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya menyebut, potensi cuaca ekstrem ini dipengaruhi fenomena atmosfer.
Kondisi ini didominasi Angin Monsun Asia, juga aktifnya dinamika atmosfer lain yang meningkatkan potensi hujan disertai petir dan angin kencang di wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya.
“Sebenarnya antara bulan Januari dan Februari masih dalam musim hujan. Puncaknya akan terjadi di bulan Februari mendatang sehingga intensitas hujan dari sedang hingga tinggi masih terus terjadi,” kata Ady, dalam keterangannya, Senin (27/1/2025).
Beberapa hari ke depan Kota Surabaya masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terutama sore sampai malam hari.
“Memang tidak terjadi dalam satu hari penuh, karena hujan diperkirakan terjadi mulai sore sampai malam hari,” tandasnya.
Sementara Agus Hebi Djuniantoro Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menyebut, sudah mengantisipasi prakiraan BMKG itu.
Terutama dampak bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi seperti banjir, banjir rob, angin puting beliung, serta pohon tumbang.
“Tentunya kami meningkatkan kewaspadaan terhadap setiap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi. Untuk banjir tentunya kami bekerjasama dengan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) melakukan normalisasi sungai dan mengecekan drainase secara berkala,” ujar Hebi.
Ia menyiagakan petugas BPBD di 11 titik rawan banjir rob, untuk mengantisipasi jika air masuk ke rumah warga.
“Petugas juga akan membantu melalukan penyedotan air ketika banjir rob masuk ke rumah-rumah warga. Tapi selama ini jarang terjadi karena terus kami pantau,” jelasnya lagi.
Hebi minta masyarakat mengecek kondisi atap rumah atau bangunan yang sudah lapuk, karena berpotensi terbawa angin kencang.
“Cek atap rumah karena banyak yang ambrol ketika hujan disertai angin. Kami menyiagakan personel di titik pantau, sehingga ketika ada laporan pohon tumbang atau angin kencang, kami bisa langsung melalukan penanganan,” tegas Hebi.
Terakhir, masyarakat diimbau meminimalisir kegiatan di luar rumah ketika hujan.
“Kalau hujan hindari memancing atau berenang di sungai, jangan berteduh dibawah reklame atau bangunan yang mudah runtuh. Kewaspadaan terhadap anak ketika bermain saat hujan juga harus ditingkatkan,” terangnya. (lta/bil/ham)