
Stella Christie Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Wamendiksaintek) RI menyatakan bakal membuka dana riset sebanyak-banyak yang bekerjasama dengan LPDP bagi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta.
Hal itu disampaikan Stella saat meresmikan dua fasilitas baru di Universtias Surabaya (Ubaya) Kamis (20/3/2025).
Stella mengatakan program ini bertujuan untuk memperbaiki ekosistem penelitian di Indonesia. Saat ini program tersebut sedang tahap pembahasan anggaran.
“Dari Kementerian, kami sebentar lagi akan membuka grand call dari dana riset yang cukup banyak bekerjasama dengan LPDP, ini akan dibuka untuk seluruh PTS maupun PTN,” kata Stella di Ubaya.
Menurut Wamendiksaintek RI, kualitas penelitian di Indonesia sebetulnya sangat mumpuni. Namun ekosistemnya masih perlu diperbaiki.
Untuk itu pemerintah mencoba memberikan intervensi pembenahan ekosistem penelitian dengan membuka grand call dana riset bagi perguruan tinggi.
Nantinya perguruan tinggi yang memenangkan kompetisi dana riset ini akan mendapat insentif secara langsung untuk diberikan kepada peneliti.
Stella menyebut salah satu sistem yang menghambat perkembangan kualitas riset adalah membebankan adiministrasi kepada peneliti.
“Ekosistemnya ini yang harus kita optimalkan. Kita kurangi beban administrasi, sehingga bisa lebih maju lagi,” katanya.
Senada dengan Stella, Benny Lianto Rektor Ubaya menyatakan kampusnya bakal fokus kepada riset.
Oleh karena itu, hari ini kampus Ubaya meresmikan dua fasilitas baru untuk mendukung kebutuhan riset yaitu fasilitas Center for Aging Wellness dan Life Science Integrated Facility (UBAYA LIFe) di Fakultas Teknobiologi.
Benny berharap dalam waktu 5-10 tahun ke depan keberlanjutan kampus Ubaya akan bersumber dari dana-dana riset yang berujung pada inovasi dan komersialisasi riset.
“Kami akan fokus ke riset. Mungkin yang lain masih mencari banyak mahasiswa, kami ingin fokus ke riset. Mudah-mudahan dalam 5-10 , keberlanjutan dari Ubaya ini bersumber dari dana riset,” katanya.
Oleh karena itu mulai saat ini Ubaya tengah menyiapkan bidang-bidang penting potensial untuk menjadi kajian penelitian ke depannya.
“Memilih bidang-bidang yang menjadi hot issue ya, kira-kira ke depan. Itu yang kita garap,” tandasnya. (wld/ham)