Rabu, 26 Maret 2025

Sri Mulyani: Diskon Listrik Januari dan Februari Gunakan Rp13,6 Triliun Dana APBN

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan RI. Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan (Menkeu) melaporkan, nilai realisasi sementara Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pemberian diskon tarif listrik sebanyak 50 persen pada Januari dan Februari lalu mencapai Rp13,6 triliun.

“Total realisasi sementara anggaran untuk pemberian diskon listrik sebesar Rp13,6 triliun,” kata Sri Mulyani dalam Instagram @smindrawari di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Menurut catatan Sri Mulyani, insentif itu dinikmati oleh 71,1 juta pelanggan pada Januari dan 64,8 juta pelanggan pada Februari.

Dampak dari program itu adalah turunnya inflasi harga diatur pemerintah (administered price). Sehingga, secara keseluruhan inflasi Indonesia terkendali pada angka yang rendah.

“Ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk melindungi daya beli masyarakat. Semoga dengan konsumsi masyarakat terjaga, momentum pertumbuhan ekonomi juga bisa terus berjalan,” ujar Menkeu.

Melansir Antara, sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami deflasi sebanyak 0,09 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Februari 2025.

Menurut Amalia Adininggar Widyasanti Kepala BPS, deflasi itu merupakan yang pertama kali terjadi sejak deflasi tahunan terakhir tercatat pada Maret 2000.

Di menjelaskan, deflasi pada Februari 2025 sebagian besar dipengaruhi diskon tarif listrik 50 persen untuk pemakaian Januari dan Februari 2025 bagi pelanggan PLN dengan daya listrik 2.200 volt ampere (VA) atau lebih rendah yang termasuk dalam komponen harga diatur pemerintah.

Komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 9,02 persen yoy. Sehingga, memberikan andil atau kontribusi terhadap nilai deflasi tahunan sebesar 1,77 persen.

Sedangkan dua komponen lainnya, yaitu komponen inti dan komponen bergejolak (volatile), masih mengalami inflasi secara tahunan. Komponen inti, misalnya, masih mengalami inflasi sebesar 2,48 persen yoy.

Maka, meski secara keseluruhan ekonomi Indonesia mengalami deflasi, Amalia menyebut daya beli masyarakat masih relatif terjaga.(ant/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Rabu, 26 Maret 2025
29o
Kurs