Skrining Kanker Serviks Bisa Dilakukan di Puskesmas dengan BPJS Kesehatan

dr Pungky Mulawardhana spesialis kandungan dan onkologi mengatakan, masyarakat bisa melakukan skrining kanker mulut rahim atau serviks di puskesmas dengan BPJS Kesehatan.

“Masyarakat yang membayar iuran BPJS Kesehatan tiap bulannya, bisa melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) di puskesmas tanpa dipungut biaya tambahan,” terang Pungky saat ditemui suarasurabaya.net, Minggu (9/2/2025).

Pungky mengatakan, cara kerja skrining IVA berbeda dengan papsmear atau HPV testing yang mengambil sample dengan swab.

“Dalam skrining IVA biasanya petugas hanya melihat mulut rahim tergolong norma atau tidak. Kemudian, akan dioleskan asam asetat,” ungkapnya.

Jika ada perubahan warna pada asam asetat, lanjut Pungky, artinya ada indikasi lesi prakanker atau belum masuk ke tahapan kanker.

“Fungsi skrining ini kan memang untuk menemukan apakah ada indikasi lesi prakanker atau tidak. Kalau ditemukan, tenaga kesehatan bisa melakukan pengobatan dan kemungkinan sembuh pasien masih sangat tinggi,” jelasnya.

Pungky menjelaskan, pasien yang terindikasi lesi prakanker memiliki peluang penyembuhan lebih tinggi karena perkembangan kanker membutuhkan waktu kurang lebih 5-10 tahun.

“Sehingga saat deteksinya lebih dini, maka perkembangan bisa dihentikan dan disembuhkan,” tuturnya.

Pungky menambahkan, apapun metode skrining yang dipakai, wanita harus rutin melakukannya sebagai langkah pencegahan.

“Sebenarnya ketika seorang wanita melakukan skrining dan vaksinasi, itu adalah langkah besar dalam mencegah terjadinya kanker serviks. Tapi, di Indonesia sendiri masih banyak yang tidak melakukan hal itu, karena ada yang tidak tahu, takut, dan malu,” tandasnya.(kir/iss)