
Setidaknya 218 orang dilaporkan meninggal dunia setelah atap sebuah klub malam legendaris, Jet Set, runtuh di ibu kota Republik Dominika, Santo Domingo dan menimpa para pengunjung, Selasa (8/4/2025) waktu setempat.
Jumlah korban tewas itu disampaikan otoritas setempat saat harapan menemukan lebih banyak korban selamat mulai memudar, dan operasi pencarian beralih ke fase pemulihan, Kamis (10/4/2025).
Juan Manuel Mendez Direktur Operasi Darurat Republik Dominika dalam konferensi pers, Kamis, mengonfirmasi bahwa sebanyak 218 orang tewas dalam insiden tersebut.
Sementara itu, 189 orang lainnya berhasil diselamatkan dari insiden tersebut dalam keadaan hidup. Namun Mendez menyebut angka tersebut masih bersifat sementara.
“Sampai kami menyelesaikan semuanya, kami tidak akan meninggalkan siapa pun. Kami akan berada di sini hingga kami berhasil menemukan semua orang, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” kata Mendez seperti dilansir kantor berita Al Jazeera, Kamis.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada korban selamat yang ditemukan di bawah reruntuhan, sejak Selasa sore.
Sebagai informasi, tragedi itu terjadi pada Selasa pagi saat klub dipenuhi oleh musisi, atlet profesional, hingga pejabat pemerintah. Para saksi mengatakan debu mulai berjatuhan dari langit-langit sebelum akhirnya atap bangunan ambruk hanya beberapa menit kemudian.
Seiring bergesernya operasi dari penyelamatan ke pemulihan, semakin banyak keluarga dan kerabat korban yang berkumpul di luar Institut Patologi Forensik Nasional untuk mencari tahu nasib orang-orang tercinta mereka.
Kemudian pada Rabu (9/4/2025), para pejabat mengumumkan bahwa 54 jenazah telah teridentifikasi dan 28 di antaranya sudah diserahkan kepada keluarga. Namun, 33 jenazah masih belum teridentifikasi, dan jumlah keseluruhan korban jiwa yang ditemukan belum dapat dipastikan secara pasti.
Sedikitnya 150 orang mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut, dengan lebih dari 20 orang masih dirawat di rumah sakit, termasuk delapan orang dalam kondisi kritis.
“Satu hal yang menguntungkan mereka adalah mereka masih muda,” ujar Dr. Julio Landron, Direktur Jenderal Rumah Sakit Trauma Dr. Ney Arias Lora, tempat 21 korban dirawat.
Ia menyebut lima pasien berada dalam kondisi kritis akibat cedera parah seperti patah tulang tengkorak, tulang paha, dan panggul.
“Mereka menghabiskan waktu lebih dari enam, tujuh, hingga delapan jam di bawah reruntuhan, dengan banyak luka, patah tulang, dan pendarahan akibat tertimpa puing-puing bangunan,” kata Landron.
Penyebab pasti runtuhnya atap klub Jet Set belum diketahui. Manajemen klub malam telah mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa mereka tengah bekerja sama penuh dengan pihak berwenang.
Namun, hingga kini belum ada penjelasan resmi dari kantor walikota maupun Kementerian Pekerjaan Umum terkait penyebab insiden mematikan ini. (bil/ham)