
Pengiriman bom berat buatan Amerika Serikat (AS) yang sempat ditunda semasa pemerintahan Joe Biden Presiden, kini telah tiba di Israel, Minggu (16/2/2025) waktu setempat.
Sebuah kapal yang mengangkut bom MK-84 seberat 2.000 pon atau hampir satu ton menurunkan muatannya ke puluhan truk di Pelabuhan Ashdod untuk dibawa ke pangkalan-pangkalan udara Israel.
“Bom yang dikirim oleh pemerintahan Trump (Presiden AS) itu, yang tiba di Israel malam ini, adalah aset penting bagi Angkatan Udara dan IDF (angkatan darat) dan menjadi bukti semakin kuatnya aliansi antara Israel dan Amerika Serikat,” kata Israel Katz Menteri Pertahanan Israel, seperti dilansir Antara, Senin (17/2/2025).
Sebagai informasi, Pemerintah AS di bawah Biden Presiden menunda pengiriman bom tersebut pada akhir Mei 2024, ketika Israel melancarkan serangan darat di Kota Rafah, Gaza Selatan.
Sejak Zionis melancarkan perang membabibuta di Jalur Gaza, Palestina, pada Oktober 2023, lebih dari 76.000 ton peralatan militer telah dikirim ke Israel dengan 678 pesawat angkut dan 129 kapal, yang sebagian besar berasal dari AS, menurut Kementerian Pertahanan Israel.
Penggunaan bom berat oleh Israel dikaitkan dengan peristiwa pengeboman Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Gaza yang menewaskan lebih dari 470 orang pada Oktober 2023.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas, mulai diberlakukan di Gaza pada 19 Januari 2025 dan telah menghentikan perang yang telah menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina itu. (ant/nis/bil)