
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya akan memperketat patroli selama bulan Ramadan untuk mengantisipasi balap sepeda hingga perang sarung.
M. Fikser Kepala Satpol PP Kota Surabaya menyebut, patroli akan menyisir titik-titik rawan gangguan ketentraman ketertiban umum (trantibum). Berkaca dari Ramadan sebelum-sebelumnya, gangguan trantibum yang muncul tak lain yakni perang sarung juga tawuran.
“Untuk titik lokasi biasanya di bawah Jembatan Suramadu, Jalan Kenjeran, Jalan Kapas Madya, Jalan Ir. Soekarno (MERR), di dekat TPU Rangkah, serta Jalan Ngaglik,” katanya, Jumat (21/2/2025).
Selain dua gangguan itu, balap sepeda angin yang dilakukan anak-anak saat malam hari juga diantisipasi.
“Selain perang sarung, sekarang lagi tren balap sepeda angin yang dilakukan oleh anak-anak, sehingga aktivitas negatif tersebut turut menjadi atensi kami dalam menjaga kondusifitas selama Ramadhan,” tambahnya.
Selain titik rawan, lanjut Fikser, ia akan menerjunkan seluruh personel yang bertugas di kecamatan dan kelurahan untuk menyisir area perkampungan.
“Praja di kecamatan kelurahan juga turut kami kerahkan untuk mengantisipasi gangguan trantibum, mereka bertugas menyisir area perkampungan warga,” imbuhnya.
Jika ada temuan perang sarung atau tawuran sampai membawa senjata tajam, ia memastikan akan menyerahkan pelaku ke polisi.
“Kolaborasi ini kami lakukan, jika ditemukan adanya aktivitas tawuran maupun perang sarung yang membawa senjata tajam, maka akan kami serahkan kepada pihak kepolisian selaku pihak yang berwenang,” tegasnya.
Ia minta para orang tua mengawasi anaknya masing-masing dari aktivitas negatif selama Ramadan.
“Orang tua harus lebih mengawasi anak-anak, terutama pada malam hari setelah pukul 21.00 WIB, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan utamanya kenakalan remaja,” tandasnya. (lta/bil/ipg)