Jumat, 17 Januari 2025

Rp6,03 T APBD Surabaya Akan Dipakai Program Pembangunan Infrastruktur Prioritas

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya ketika memantau pengerjaan radial road yang direncanakan bisa memecah kemacetan Lontar, Senin (15/7/2024). Foto: Dok. Akira suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menggunakan Rp6,03 triliun dari keseluruhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk program pembangunan infrastruktur prioritas.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut program prioritas itu mengacu visi dan misi Kota Surabaya yang tertuang dalam Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2021-2026.

“Proyek infrastruktur pada tahun 2025 diprioritaskan untuk mendukung Superhub Megapolitan menuju kota dunia,” katanya, Jumat (17/1/2025).

Ada beberapa skala atau kategori program prioritas. Untuk skala kota, mencakup proyek Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB), Radial Road, peningkatan Jalan Wiyung, diversi saluran Gunungsari serta normalisasi saluran. Termasuk pembangunan rumah pompa untuk penanganan genangan.

“Selain pembangunan jalan, Pemkot Surabaya juga memprioritaskan pembangunan infrastruktur drainase untuk penanganan banjir,” ujarnya.

Sementara skala lingkungan meliputi perbaikan jalan, saluran perkampungan, pavingisasi, hingga pengembangan jaringan fiber optik (FO) dan satu data.

Di sektor kesehatan, ada pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) Surabaya Selatan dengan luas lahan 7.132 meter persegi di Jalan Mastrip Anggrek I, Karangpilang.

“Kehadiran RSU Surabaya Selatan diharapkan dapat meningkatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” jelasnya.

Sementara Irvan Wahyudrajad Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya menambahkan, pembangunan infrastruktur jalan bertujuan meningkatkan konektivitas dan integrasi antar wilayah.

“Sedangkan pembangunan sistem drainase, bertujuan untuk penanganan banjir dan genangan. Lalu pembangunan infrastruktur teknologi informasi, bertujuan untuk meningkatkan atau mempermudah akses informasi dan komunikasi jaringan global,” kata Irvan.

Untuk pembangunan rumah sakit baru, kata Irvan, diharapkan akan mendukung pemerataan pelayanan kesehatan di Kota Surabaya.

“Kajian sosio-ekonomi menunjukkan bahwa rumah sakit ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat,” papar Irvan.

Untuk penyelesaian JLLB akan fokus segmen Jalan Raya Sememi-Simpang Susun Romokalisari, termasuk akses ke Gelora Bung Tomo (GBT). Sedangkan untuk Jalan Wiyung, akan ditingkatkan dari pertigaan UNESA hingga Puskesmas Lidah Kulon.

Sementara pengembangan sirkuit GBT akan ditambah lintasan sepanjang kurang lebih 600 meter, pembangunan tribun hingga paddock.

“Di tahun 2025, pemerintah kota juga akan membangun sekolah baru di Medokan Ayu, Waru Gunung, dan Tambak Wedi. Selain itu, ada juga pembangunan Puskesmas baru di Pegirian,” ungkap dia.

Diketahui keseluruhan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya tahun 2025, Rp12,3 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp6,03 triliun atau sekitar 48,85 persen, dialokasikan untuk program prioritas di bidang infrastruktur.

“Pembangunan yang berkelanjutan menjadi prinsip utama kami agar manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi saat ini dan yang akan datang,” tandasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 17 Januari 2025
27o
Kurs