
Rosan Roeslani Menteri Investasi dan Hilirisasi yang ditunjuk sebagai Chief Executive Officer (CEO) Danantara, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga agar pengelolaan dana negara bebas dari intervensi politik dan sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan profesional serta kepentingan nasional.
“Danantara dijalankan oleh profesional, world class operation team yang non politik,” terang Roslan dalam keterangan resmi pada Selasa (24/2/2025)
Sedangkan Dony Oskaria Wakil Menteri BUMN yang ditunjuk sebagai Chief Operating Officer (COO) Danantara, menekankan pentingnya pemisahan fungsi dalam struktur Danantara.
“Konsep Danantara ini memisahkan antara operasional dan investment,” ungkap Dony .
“Kita tak mau resikonya tercampur, karena investment tentu ada risikonya, sementara operasional kita sudah established,” tegasnya.
Dony menyatakan bahwa dalam kerangka kerja Danantara akan ada dua entitas utama, operating holding dan investment holding. Ia menyebut dua-duanya memiliki manajemen risiko yang berbeda.
Sementara itu, Pandu Sjahrir Chief Investment Officer (CIO) Danantara menekankan, tata kelola yang baik merupakan kunci kesuksesan.
Pandu menjelaskan, manajemen Danantara berfokus pada kolaborasi erat antara tim investasi dan tim operasional.
Sehingga pengelolaan aset negara dapat berjalan dengan transparan, efisien, serta sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang modern. (saf/ipg)