Minggu, 20 April 2025

Ribuan Demonstran di Berbagai Kota AS Kembali Turun ke Jalan Tolak Kebijakan Trump

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Para pengunjuk rasa membawa spanduk saat mereka berbaris menuju Gedung Putih selama demonstrasi Free Kilmar Abrego dan Anti-Trump di Washington, DC. Foto: RNZ/AFP

Ribuan orang kembali turun ke jalan di Washington dan berbagai kota lain di Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (19/4/2025) waktu setempat, menyuarakan penolakan terhadap berbagai kebijakan Donald Trump Presiden, mulai dari deportasi, pemecatan besar-besaran pegawai negeri, hingga perang di Gaza dan Ukraina.

Melansir Reuters, di depan Gedung Putih, para demonstran membawa spanduk bertuliskan “Pekerja harus punya kekuatan,” “Tidak ada kerajaan,” “Hentikan dukungan senjata ke Israel,” dan “Proses hukum yang adil,” seperti terlihat dalam tayangan media.

Sejumlah massa meneriakkan dukungan terhadap para migran yang telah atau tengah dalam proses deportasi oleh pemerintahan Trump. Mereka juga menyatakan solidaritas terhadap pegawai federal yang dipecat, serta terhadap universitas-universitas yang pendanaannya terancam karena kebijakan Trump.

“Ketika Trump dan pemerintahannya mengaktifkan mesin deportasi AS, kami akan membangun jaringan dan sistem perlawanan untuk membela tetangga kami,” kata seorang pengunjuk rasa dalam orasinya di Lapangan Lafayette dekat Gedung Putih.

Di sisi lain, tampak pula pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera Palestina dan mengenakan syal keffiyeh, meneriakkan “bebaskan Palestina” serta menyatakan solidaritas terhadap warga sipil yang tewas akibat serangan Israel di Gaza.

Sejumlah demonstran juga membawa simbol dukungan terhadap Ukraina, menyerukan agar Washington lebih tegas menentang agresi militer Vladimir Putin Presiden Rusia di Ukraina.

Sejak dilantik kembali pada Januari lalu, Trump dan Elon Musk sekutu miliardernya diketahui melakukan restrukturisasi besar-besaran di pemerintahan federal, termasuk memecat lebih dari 200.000 pegawai dan membongkar sejumlah lembaga negara.

Pemerintah juga menahan puluhan mahasiswa asing dan mengancam mencabut dana federal ke universitas-universitas yang menjalankan program keragaman, kesetaraan, dan inklusi, inisiatif iklim, serta aksi pro-Palestina. Sejumlah kelompok HAM mengecam keras kebijakan-kebijakan tersebut.

Di dekat Monumen Washington, demonstran membentangkan spanduk bertuliskan: “kebencian tidak pernah membuat bangsa manapun menjadi hebat” dan “hak yang sama untuk semua tidak berarti hak Anda berkurang.”

Aksi unjuk rasa serupa juga digelar di New York City, Chicago, dan puluhan kota lainnya. Ini merupakan hari kedua rangkaian demonstrasi nasional sejak Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Surabaya
Minggu, 20 April 2025
26o
Kurs