Jumat, 31 Januari 2025

Rekaman Ungkap Pengendali Lalu Lintas Udara Minta Black Hawk Terbang di Belakang American Airlines

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Lokasi jatuhnya pesawat American Airlines di sungai Potomac, Washington, usai bertabrakan dengan helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS. Foto: Hindustan Times

Rekaman audio pengendali lalu lintas udara mengungkap bahwa mereka sudah meminta helikopter Black Hawk milik Angkatan Darat AS supaya terbang di belakang pesawat American Airlines sebelum kecelakaan terjadi, Rabu (30/1/2025) malam waktu AS.

Melansir Reuters, Kamis (30/1/2025), dalam rekaman di LiveATC.Net, terdengar pengendali lalu lintas udara (air traffic controller) bertanya kepada helikopter tentang apakah penerbangan komersial yang dioperasikan PSA Airlines terlihat.

“PAT 2-5, apakah Anda melihat CRJ (pesawat regional)?” kata air traffic controller kepada pilot Black Hawk.

“PAT 2-5 lewat di belakang CRJ,” perintah controller.

Rekaman itu juga menangkap suara tertahan, termasuk “oooh” dari menara saat kecelakaan terjadi.

Pengawas lalu lintas udara mengatakan “Saya tidak tahu apakah Anda mengetahui apa yang terjadi sebelumnya, tetapi ada tabrakan di ujung pendekatan 3-3,” merujuk pada landasan pacu 33 di Bandara Ronald Reagan.

Ia juga menambahkan bahwa operasi dihentikan sementara.

Selain itu, pilot lain yang melihat kejadian juga mengonfirmasi kepada pengawas “Ya, kami berada di posisi final yang pendek, dan kami melihat suar dari sisi berlawanan dari (atas sungai) Potomac.”

Sebagai informasi, Pesawat milik PSA Airlines, anak perusahaan American Airlines, dikabarkan bertabrakan dengan helikopter milik tentara Amerika Serikat, Black Hawk, Rabu (29/1/2025) waktu setempat.

American Airlines mengonfirmasi bahwa ada 60 penumpang dan empat awak di dalam pesawat. Sementara helikopter yang sedang latihan itu membawa tiga tentara, menurut seorang pejabat AS.

Usai bertabrakan, pesawat jet dan helikopter itu jatuh ke Sungai Potomac, dekat Bandara Nasional Reagan Washington, Rabu (29/1/2025) malam waktu setempat.

“Pada saat ini, kami tidak percaya ada (korban) yang selamat,” kata John Donnelly Kepala Pemadam Kebakaran Distrik Columbia, pada konferensi pers di bandara tersebut, Kamis (30/1/2025) yang dilansir Reuters.

Donnelly mengatakan, sejauh ini, 28 jenazah telah ditemukan di sungai tersebut, menjadikannya bencana udara paling mematikan di AS dalam satu dekade terakhir.

“Kami akan terus berusaha menemukan semua korban dan mempertemukan mereka dengan keluarga mereka,” ujarnya. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 31 Januari 2025
25o
Kurs