
Dunia perfilman Indonesia berduka atas kepergian Ray Sahetapy aktor senior yang meninggal dunia pada Selasa (1/4/2025) di usia 68 tahun. Berita duka ini disampaikan oleh Surya Sahetapy anak laki-lakinya melalui akun media sosial Instagram.
“Selamat jalan, Ayah! @raysahetapy. Kami selalu menyimpan kenangan saat bersamamu ❤️,” tulis Surya dalam unggahannya.
Kepergian Ray Sahetapy juga turut disampaikan oleh Dewi Yull mantan istrinya melalui akun Instagram pribadinya.
“Inna Lillahi Wa Inna Illahi Roji’un, telah berpulang Ayah dari anak-anakku,” ungkap Dewi.
Ray Sahetapy, yang dikenal dengan peran-perannya yang karismatik, lahir di Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 Januari 1957. Meskipun telah berusia lanjut, Ray tetap aktif dalam dunia hiburan, dengan karier yang telah membawanya ke sejumlah prestasi, termasuk nominasi Aktor Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) berkat perannya dalam film Noesa Penida (1988).
Ray memang seorang aktor dengan kemampuan luar biasa, dan selalu memberi kesan mendalam lewat setiap karakter yang ia perankan. Ray sempat mengalami stroke pada tahun 2023 dan sedang dalam masa pemulihan.
Sepanjang kariernya, Ray telah dinominasikan dalam berbagai ajang prestisius, termasuk tujuh kali dalam FFI lewat berbagai film, seperti Ponirah Terpidana (1984), Secangkir Kopi Pahit (1985), dan Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990). Pada tahun 2016, ia juga turut berperan dalam film Hollywood Captain America: Civil War, sebuah pencapaian langka bagi aktor Indonesia.
Setelah perceraiannya dengan Dewi Yull, Ray Sahetapy menikah untuk kedua kalinya dengan Sri Respatini Kusumastuti.
Kepergian Ray meninggalkan kesan mendalam bagi industri perfilman Indonesia, yang telah kehilangan salah satu aktor terbaik dan legendaris.(faz)