
Qatar pada Minggu (27/4/2025) menyerukan tindakan segera untuk memaksa Israel agar mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang mereka blokade.
“Qatar menentang penggunaan kelaparan dan bantuan kemanusiaan sebagai senjata untuk menyerang rakyat Palestina di Gaza,” kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani Menteri Luar Negeri dalam konferensi pers bersama Hakan Fidan Menteri Luar Negeri Turki di Doha.
“Kami terus berupaya dengan mitra-mitra kami untuk mengakhiri perang di Gaza,” kata Al Thani, dilansir Antara.
Dia menambahkan bahwa berbagai upaya harus ditempuh untuk memaksa Israel membuka akses bagi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Dia menyatakan keprihatinannya yang mendalam terhadap kegagalan perundingan gencatan senjata di Gaza, serta tindakan Israel yang kembali melancarkan serangan.
Hampir 51.500 warga Palestina di Gaza telah terbunuh oleh serangan brutal Israel sejak Oktober 2023. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu pemimpin Israel dan Yoav Gallant mantan menteri pertahanannya atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena perang yang dilancarkannya di wilayah Palestina itu.(ant/dra/iss)