Ribuan warga Jakarta selalu tertarik datang ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) tidak lain karena mereka menunggu pesta kembang api tepat pukul 00.00 WIB saat pergantian tahun.
Budaya pesta kembang api di Bundaran HI pada malam puncak pergantian tahun sudah berjalan lama. Masyarakat yang datang banyak membawa kembang api untuk disulut bersama-sama.
Tidak hanya masyarakat, beberapa hotel di sekitar bundaran HI, juga menyiapkan kembang api yang istimewa ketika disulut dan meledak di udara. Pola nyala kembang apinya berbeda dengan kembang api biasa. s
Sehingga, menjadi pusat perhatian masyarakat yang hadir dan membuat takjub.
Saat menunggu waktu pergantian tahun, masyarakat yang datang ke Bundaran HI ada yang lalu lalang melihat panggung musik, tetapi banyak juga yang mengelar tikar maupun alas sekadarnya untuk duduk bersama teman maupun keluarganya.
Kembang api mulai nonstop dinyalakan pukul 23.30, dan berakhir pukul 00.15 WIB. Setelah itu masih ada juga yang menyulut, tetapi ada jedanya.
Banyak pedagang keliling memanfaatkan momen ini untuk berjualan terompet, kembang api, maupun pernik-pernik malam tahun baru seperti bando dengan tulisan “Happy New Year” dan kerlap Kerlip lampu kecil.
Tidak hanya pesta kembang api, permainan lampu laser juga ikut menyemarakan malam tahun baru di Bundaran HI. Lampu laser muncul tepat menjelang beberapa menit menuju pukul 00.00 WIB.
Setelah pesta kembang api selesai atau telah melewati pukul 00.00 WIB, secara bergelombang, warga pergi meninggalkan Bundaran HI untuk pulang ke rumah masing-masing.
Bagi yang menghindari kepadatan jalan maupun naik MRT dan bus Trans Jakarta, mereka tetap duduk-duduk di sekitar jalan Thamrin dan Sudirman.
Mereka ada juga yang kembali menikmati hiburan panggung musik yang akan berakhir pada pukul 02.00 WIB.(faz/rid)