Puluhan ribu Warga Palestina mulai bergerak di sepanjang jalan utama menuju utara di Gaza pada Senin (27/1/2025) ketika Israel membuka blokade jalan setelah Hamas setuju menyerahkan Arbel Yehud sandera wanita Israel dan dua sandera lainnya.
Dilansir dari Reuters, kerumunan besar bergerak dan para saksi mata mengatakan penduduk pertama tiba di Kota Gaza pada dini hari setelah titik penyeberangan pertama di pusat Gaza dibuka pada pukul 07.00 waktu setempat.
Saat berita penyeberangan akan dibuka tersebar, ribuan keluarga pengungsi bersorak kegirangan di tempat penampungan dan perkemahan tenda.
“Tidak tidur, saya sudah mengemasi semuanya dan siap berangkat saat fajar menyingsing,” kata Ghada seorang ibu lima anak.
“Setidaknya kami akan kembali ke rumah. Sekarang saya bisa bilang perang sudah berakhir dan saya harap keadaan akan tetap tenang,” imbuhnya.
Berdasarkan ketentuan perjanjian gencatan senjata, penduduk Gaza utara dijadwalkan kembali pada akhir pekan. Tapi, Israel mengatakan Hamas telah melanggar kesepakatan dengan gagal membebaskan Arbel Yehud dan tetap menutup penyeberangan.
Pada Minggu (26/1/2025) malam, Qatar sebagai mediator mengatakan Hamas telah setuju untuk membebaskan Arbel Yehud dan dua sandera lainnya sebelum Jumat (24/1/2025). Sebagai balasannya, Israel akan mengizinkan Warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara mulai Senin pagi.
Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel mengonfirmasi pada Minggu kemarin, Yehud, Agam Berger tentara, dan sandera lainnya akan dibebaskan oleh Hamas.
Dia juga mengatakan dalam sebuah postingan di X, Israel akan mengizinkan keluarga Gaza yang mengungsi untuk kembali ke rumah di utara daerah kantong Palestina mulai Senin pagi.(saf/rid)