Sabtu, 22 Februari 2025

Psikolog Amati Banyak Anak Muda Belum Perhitungkan Tindakan di Sosial Media Bisa Pengaruhi Dunia Nyata

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi - Seorang remaja melihat layar iPhone yang menampilkan berbagai aplikasi media sosial. Foto: Getty Images

Psikolog mengamati masih banyak anak muda yang belum memperhitungkan Tindakan di sosial media bisa memengaruhi kehidupan dunia nyata, terutama mengarah ke negatif.

Endang Retno Surjaningrum S.Psi., M.AppPsych., Ph.D., Psikolog Wakil Dekan 3 Fakultas Psikologi Universitas Airlangga menyebut, anak muda ibarat warga asli dunia digital, yang setelah lahir langsung memasuki pesatnya perkembangan digital. Artinya mereka tidak bisa menghindari hidup berdampingan dengan digitalisasi salah satunya sosial media.

“Bahkan sejak dalam kandungan ibunya sudah suka selfie, baby spam,” ujar Endang mengudara di program Wawasan Radio Suara Surabaya yang membahas fenomena negatif anak muda hidup di sosial media tapi gagal bertahan di dunia nyata, Selasa (18/2/2025).

Sebagai negara yang termasuk pengguna sosial media paling tinggi di dunia, kesenjangan antara yang bijak dan tidak dalam memanfaatkannya masih cukup jauh. Lebih banyak yang hanya sekedar ingin eksis di sosial media.

“Antara mereka yang bisa menggunakan media digital ini untuk hal-hal yang sifatnya produktif dan kreatif,  dengan  yang memang hanya menggunakan mungkin karena tereskpos, ikut-ikutan belum punya ide, jadi sifatnya konsumtif tapi ingin kelihatan eksis. Bahkan ibu-ibunya pun begitu,” jelasnya.

Memang dunia digital ini tidak bisa dihindari, tapi Endang menilai perlu persiapan agar kesenjangan itu bisa dipangkas lebih pendek.

“Antara yang sudah melek dan yang sekedar tahu dan bisa berbahaya,” imbuhnya.

Sekarang masih banyak anak muda yang memilih konsumtif informasi tidak penting di sosial media, misalnya urusan pribadi atau gosip orang lain.

“Akhirnya mereka hanya fokus pada hal di luar dirinya, di luar mereka,” tambahnya.

Dampak buruknya, anak muda akan terbawa mengikuti gaya hidup orang lain yang digemari tanpa memerhatikan kemampuan finansial diri sendiri.

Dampak negatif lain Ketika tidak bijak bersosial media, menjadikan pribadi seseorang lebih individual di dunia nyata, sehingga kemampuan public speaking menurun, karena lebih memilih komunikasi lewat tulisan di dunia maya.

“tapi sekarang ini kalua mau menggunakan medsos audio visual juga (bisa) terfasilitasi, ini peluangnya,”ucapnya lagi.

Orang dewasa, termasuk orang tua punya peran mengontrol anak muda agar bisa memanfaatkan sosial media dari sisi positif dengan memilah-milah informasi positif, atau mempertimbangkan keamanan dari pernyataannya yang dituangkan ke sosial media.

“Kalau (misalnya mau) bicara ini, (dampaknya) positif atau ebggak untuk saya dan orang lain,” terangnya.

Sebagai pengajar, lanjutnya, baik guru atau dosen punya tanggung jawab untuk membimbing anak didiknya memanfaatkan sosial media dengan positif, saat kegiatan pembelajaran. Caranya juga harus disesuaikan setiap segmen.

“Saya juga memanfaatkan coba cari info ini, kalau kita akan melakukan tindakan ini, apa yang kalian tahu, (ternyata) mereka lebih tahu,” tandasnya. (lta/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Sabtu, 22 Februari 2025
26o
Kurs