Produsen Kue Keranjang di Surabaya mengaku mengalami lonjakan pesanan jelang perayaan Imlek yang jatuh pada 29 Januari 2025 mendatang.
Ferry Andrean salah satu produsen Kue Keranjang di Surabaya menyebut, terjadi lonjakan sekitar 30 persen sejak memasuki pekan kedua Januari 2025. Jumlah tersebut lebih banyak jika dibandingkan pada perayaan Imlek tahun lalu.
“Tahun ini, dalam sekali produksi, bisa menghabiskan 150 kilogram campuran tepung ketan dan tapioka,” terangnya, Senin (20/1/2025).
Sejak pekan kedua Januari 2025 hingga saat ini, Ferry mengaku menerima pesanan masuk yang cukup beragam. Mulai dari online hingga offline, serta dari ukuran Kue Keranjang yang kecil hingga besar.
“Paling banyak justru datang dari retail seperti minimarket. Karena selain Pasar Atom, saya juga menitipkan Kue Keranjang di minimarket. Mereka juga pesan Kue Keranjang untuk dikirim ke luar kota,” ungkapnya.
Produsen Kue Keranjang yang sudah eksis sejak 1994 itu mengatakan, sepanjang perayaan Imlek tahun ini, dia telah mengirim produk hingga luar kota seperti Sidoarjo, Malang, Gresik, bahkan sampai luar pulau.
Sementara itu, dalam budaya Tionghoa, Ferry menjelaskan kalau Kue Keranjang biasanya dihidangkan saat acara kumpul keluarga ataupun sembahyang satu minggu sebelum perayaan Imlek.
“Biasanya Kue Keranjang dinikmati dengan diiris tipis dan dicampur kelapa parut dibaluri adonan tepung dan digoreng, atau bisa dimakan langsung,” jelasnya.
Ferry juga menerangkan bahwa Kue Keranjang memiliki filosofi tersendiri bagi warga Tionghoa saat perayaan Imlek yakni, sebagai simbol keharmonisan hingga kemakmuran. (kir/bil/ipg)