Pria Tanpa Identitas Berkaos SMAN 10 Surabaya Tak Sadarkan Diri usai Kecelakaan Tunggal di Depan RSPAL

Seorang pria tanpa identitas ditemukan tak sadarkan diri diduga usai terlibat kecelakaan tunggal di Frontage Ahmad Yani Surabaya, tepatnya di depan RSPAL Dr. Ramelan, pada Kamis (9/1/2025) malam.

Iptu Suryadi Kanit Laka Polrestabes Surabaya mengatakan korban merupakan pengendara motor Honda Supra Fit nopol L 3870 ZZ yang saat dievakuasi tidak membawa identitas diri.

“Kendaraan sepeda motor Honda Supra Fit L 3870 ZZ, berjalan dari arah utara ke selatan tidak konsentrasi sehingga sesampainya di TKP terjadi laka lantas tunggal,” kata Iptu Suryadi dalam keterangan tertulis yang diterima Suara Surabaya, Jumat (10/1/2025) pagi.

Dia menambahkan, akibat kecelakaan, korban yang tak diketahui identitasnya itu mengalami luka di kepala dan tidak sadarkan diri. Korban dirawat di RSPAL pada Kamis malam usai kecelakaan, Jumat pagi.

Sebelumnya, pihak Instalansi Gawat Darurat (IGD) mengabarkan kepada Suara Surabaya ada laki-laki tanpa identitas, kisaran usia 25 tahun, yang ditemukan tidak sadarkan diri di depan penjagaan RSPAL.

“Ditemukan ini dengan kondisi tidak sadarkan diri, (kemungkinan) kecelakaan yang tidak diketahui ceritanya secara rinci. Yang jelas ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri di depan gedung penjagaan RSPAL yang arah (depan) Royal,” lapor Bintang perawat IGD RSPAL Dr. Ramelan, Jumat.

Korban, lanjutnya, dirawat mulai Kamis malam di IGD, dengan menggunakan alat bantu nafas dan diharuskan untuk menjalani operasi karena mengalami pendarahan di bagian otak. “Kondisinya stabil, tapi pasien butuh segera penanganan untuk operasi,” ucapnya.

Bintang mengatakan korban ditemukan tergeletak di depan RS sekitar pukul 18.30 WIB dengan sebuah motor, dan tanpa ada identitas. Dia menambahkan, pihak RS sudah berkoordinasi dengan Polsek Wonokromo untuk mencari indentitas korban. Namun, hingga Jumat pagi belum ditemukan.

“Ciri-cirinya (korban) setinggi sekitar 165 cm, berat 55 kg, pakaian kaos olahraga kuning bertuliskan SMA Negeri 10 Surabaya, lalu menggunakan celana jeans sekitar selutut, tapi di luarnya pakai sarung,” ucapnya. (bil/ipg)