Minggu, 23 Maret 2025

Presiden: Sekolah Rakyat untuk Putus Mata Rantai Kemiskinan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Prabowo Presiden menyampaikan pidato di acara peluncuran Danantara, Senin (24/2/2025), di Istana Kepresidenan Jakarta. Foto: Biro Pers Setpres

Prabowo Subianto Presiden mengungkapkan pembangunan sekolah rakyat merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan di Tanah Air.

“Anak orang kurang mampu tidak boleh miskin. Kalau bapaknya pemulung, anaknya tidak boleh jadi pemulung. Kita harus berdayakan,” kata Presiden seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/3/2025) dilansir Antara.

Hal tersebut dia sampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Jakarta pada, Jumat (21/3/2025). Berikutnya, Prabowo Presiden mengungkapkan bahwa pada tahun ini akan dibangun 200 sekolah berasrama dengan target seribu siswa per sekolah.

“Kami sudah putuskan untuk membangun tahun ini. Kita harap segera mulai dengan 200 sekolah rakyat berasrama untuk SD, SMP, dan SMA. Ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu,” kata Presiden.

Kepala Negara lalu menekankan bahwa program sekolah rakyat bukan sekadar membangun fasilitas pendidikan, melainkan juga sebuah langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat miskin.

Dalam pidatonya Presiden juga menyampaikan pemerintah menargetkan 53 sekolah rakyat pertama dapat diresmikan dalam tiga bulan ke depan.

Menurutnya, Kementerian Sosial (Kemensos) telah memiliki sejumlah gedung yang bisa segera direnovasi untuk mempercepat realisasi program itu, sementara 147 sekolah lainnya akan menyusul dalam waktu dekat.

Prabowo menargetkan pembangunan sekolah rakyat bisa mencapai 200 unit per tahun. Dengan demikian dalam lima tahun ke depan setidaknya ada satu sekolah rakyat di setiap kabupaten, terutama di wilayah dengan kantong-kantong kemiskinan.

“Kita ingin menghilangkan kemiskinan dalam waktu secepat-cepatnya. Saya yakin ini bisa kita kerjakan,” kata dia.

Berikutnya Saifullah Yusuf Menteri Sosial (Mensos), Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), serta Airlangga Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, diminta untuk memastikan program itu berjalan sesuai rencana.

Lebih lanjut Presiden juga menegaskan program sekolah rakyat tersebut merupakan bagian dari perjuangan panjang bangsa dalam membangun kesejahteraan rakyat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemerintahan serta semangat persatuan dalam menjalankan program pembangunan.

Program sekolah rakyat diketahui menjadi tonggak baru dalam upaya pemerataan pendidikan dan pemberantasan kemiskinan di Indonesia. Dengan konsep pendidikan gratis dan berasrama, lulusan sekolah itu diharapkan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat untuk menjadi agen perubahan guna mengubah taraf kesejahteraan keluarganya untuk terlepas dari jerat kemiskinan. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Belakang Suroboyo Bus

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Surabaya
Minggu, 23 Maret 2025
26o
Kurs