Prabowo Subianto Presiden menegaskan pentingnya kekuatan militer dan kepolisian dalam menjaga kedaulatan suatu negara dari ancaman keamanan.
Hal itu disampaikan Prabowo saat memberikan arahan kepada jajaran prajurit TNI dan anggota Polri saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2025 di Jakarta, Kamis.
“Saudara-saudara harus tahu, kalau sebuah negara hendak dihancurkan, siap-siap lawan akan memperlemah tentara, polisi, dan intelijen,” ujarnya seperti dilansir Antara.
Kepala Negara memperingatkan upaya pelemahan terhadap institusi pertahanan dan keamanan bisa menjadi strategi untuk menghancurkan suatu negara.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengapresiasi Panglima TNI, Kapolri, seluruh kepala staf, Pangdam serta jajaran kepolisian dari tingkat pusat hingga daerah atas kerja keras mereka menjaga keamanan negara, meski menghadapi berbagai keterbatasan.
“Suatu institusi yang terdiri dari ratusan ribu orang tidak mudah untuk dibina, tidak mudah untuk dikendalikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Prabowo Presiden menegaskan bahwa kegagalan suatu negara sering kali ditandai dengan kegagalan institusi militernya.
Dikatakan Presiden, tentara dan polisi memiliki peran strategis karena diberikan kewenangan khusus oleh negara untuk memegang monopoli penggunaan kekuatan fisik dan senjata.
“Biasanya, ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal,” tegasnya. (ant/bil/ham)