Selasa, 29 April 2025

Polisi Periksa Guru Futsal di Surabaya yang Diduga Banting Siswa hingga Retak Tulang Ekor

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
BAI (11) korban dugaan kekerasan saat pertandingan futsal didampingi ayahnya saat menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polrestabes Surabaya, Selasa (29/4/2025). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Polrestabes Surabaya memeriksa BAZ (33) seorang guru sekaligus pelatih tim futsal SDN Simolawang yang diduga melakukan dugaan kekerasan terhadap BAI (11) siswa MI Al-Hidayah dalam sebuah pertandingan pada Minggu (27/4/2025).

Iptu Eddie Octavianus Mamoto Kanit PPA Polrestabes Surabaya mengatakan, pihaknya sudah memulai proses penyelidikan dengan memanggil sejumlah saksi. Antara lain, korban, keluarga korban, serta sejumlah siswa yang berada di lokasi kejadian.

Selain itu BAZ juga turut diperiksa. Eddie mengatakan terlapor tidak berniat melakukan kekerasan. Tapi hanya menegur korban yang dianggap selebrasi berlebihan.

“Pihak terlapor sudah diambil keterangan juga. Tujuannya (BAZ) sebenarnya untuk menarik karena korban saat melakukan itu ketika dia selebrasi terlalu bergembira sehingga selebrasinya pas di depan lawan main,” ujar Eddie ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Selasa (29/4/2025).

“Jadi, gurunya datang menarik (korban), memang terlalu keras nariknya sehingga anak itu kelihatan seperti di video kayak dibanting, terpental lah seperti itu,” sambungnya.

Dalam pemeriksaan yang dimulai hari ini, pihak kepolisian total telah memanggil sebanyak 7 orang saksi.

“Saksinya sekitar tujuh. Salah satunya terlapor, pihak korban, kakak korban, orangtua, dan dari siswa yang ikut, ada dua atau tiga orang yang ada dalam video termasuk gurunya sendiri,” jelasnya.

Eddie menyatakan pihaknya masih melanjutkan proses penyelidikan kasus tersebut untuk mengungkap apakah ada tindakan melanggar hukum atau tidak.

Namun Eddie juga menegaskan bahwa bentuk kekerasan terhadap anak tidak dapat dibenarkan.

“Kami mengimbau kepada warga Kota Surabaya entah di bidang pendidikan di manapun, kekerasan terhadap anak itu tidak diperbolehkan, atau sama-sama lah. Anak itu anak kita semua, mari kita jaga mereka, mari kita beri layanan terbaik, pendidikan terbaik,” ucapnya. (wld/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Selasa, 29 April 2025
29o
Kurs