Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur menjelaskan alasan diberlakukannya penyesuaian harga elpiji 3 kilogram merupakan upaya untuk menjaga stok.
Untuk diketahui sejak Rabu (15/1/2025) kemarin Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram di Jatim naik Rp2.000 per tabung. Yakni dari Rp16.000 menjadi Rp18.000. Penyesuaian harga ini berdasarkan SK Pj. Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024.
Penyesuaian HET ini, kata Adhy, sudah melalui proses perhitungan yang matang. Harga baru ini bertujuan untuk menjaga stabilisasi stok elpiji melon di Jatim.
“Urgensi penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg di Jatim bertujuan untuk memastikan ketersediaan pasokan,” kata Adhy dalam keterangannya Jumat (17/1/2025).
Pj Gubernur itu juga menjelaskan bahwa provinsi lain sudah lebih dulu memberlakukan
penyesuaian harga elpiji 3 kilogram. Seperti di Jawa Tengah, harga elpiji sudah naik pada Agustus tahun 2024 dan Provinsi Bali sejak Januari tahun 2023.
“Kalau tidak naik, otomatis terjadi pergeseran stok dan harga lebih tinggi. Konsekuensinya terjadi kelangkaan dan itu menyulitkan masyarakat,” ungkapnya.
Dengan adanya kenaikan harga elpiji 3 kilogram, Adhy meminta pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota, serta jajaran kepolisian di Jawa Timur untuk memastikan ketersediaan pasokan.
Sekaligus untuk memastikan kelancaran distribusi, dan penjualan elpiji 3 kilogram sesuai dengan HET. Sehingga subsidi energi lebih tepat sasaran.
“Yang kami pertahankan bagaimana ketersediaan gas LPG di Jatim terjaga dan melebihi kebutuhan masyarakat. Hiswana dan Pertamina juga sudah menyatakan akan memenuhi semuanya apalagi harga sudah cukup bagus,” tuturnya.
Selain itu, Adhy menegaskan pentingnya pendataan peserta kepemilikan bansos elpiji 3 kilogram bagi masyarakat tidak mampu. Sebab sebagian masyarakat yang dianggap mampu secara ekonomi dan tidak terdata justru ikut membeli elpiji melon.
“Kita perlu mekanisme yang lebih akurat dan tepat dengan data supaya subsidi benar-benar digunakan untuk mereka yang tidak mampu,” tegasnya.(wld/kir/ipg)