
Khofifah Indar Parawansa bersama Emil Elestianto Dardak Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur menggelar rapat koordinasi usai pelantikan bersama jajaran Kepala OPD dan Sekda Provinsi Jawa Timur, di salah satu hotel Jakarta, Kamis (20/2/2025) kemarin.
Dalam rakor tersebut, Khofifah menginstruksikan bahwa program Pemprov Jatim sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto Presiden RI, salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Program Makan Bergizi Gratis ini menurut saya harus dikoordinasikan secara lebih detail. Karena ada yang mulai memanfaatkan, ada yang diminta membayar sejumlah tertentu supaya bisa mendaftarkan sebagai mitra program MBG,” ujar Khofifah dalam keterangannya, Jumat (21/2/2025).
Tak hanya itu, program nasional yang perlu menjadi perhatian adalah rumah murah. Khofifah menegaskan Jatim harus bersinergi dengan pemerintah pusat dan kementerian terkait supaya program itu bisa berjalan.
“Terkait rumah murah ini, maka luasan lahan, lokasi , pembiayaan dan detail teknis harus bersama sama dipikirkan agar jalannya program nantinya bisa maksimal,” tegas Khofifah.
Tidak ketinggalan program ketahanan pangan juga dibahas oleh Khofifah dalam rakor tersebut. Ketua Umum Dewan Pembina Muslimat NU ini menyebutkan bahwa Jatim harus terlibat dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan.
“Saat ini Jatim statusnya adalah lumbung pangan. Nah saat ini kita sudah harus masuk pada kedaulatan pangan. Maka peningkatan produktivitas menjadi penting,” katanya.
Khofifah berencana memanfaatkan teknologi pertanian combine harvester saat panen. Sebab dengan mekanisasi alih-alih manual, bisa signifikan mengurangi loses panen. untuk mendorong petani bisa menggunakan teknologi pertanian maka Khofifah mendorong petani untuk bisa mengakses pinjaman kredit dengan grace periode.
“Kalau panennya menggunakan combine harvester maka loses panennya bisa kita kurangi 9-11 persen. Produktivitas padi kita setahun mencapai 9,7 juta ton, bahkan pernah 9,8 juta ton. Kalau pakai combine harvester maka produktivitas kita bisa mencapai hampir 11 juta ton,” ujarnya.
Kemudian di bidang pendidikan, Khofifah mendorong Dinas Pendidikan Jatim untuk memitigasi terkait sistem zonasi yang mulai dilonggarkan. Ketika zonasi dilonggarkan ada kelemahan dan kelebihan.
Selanjutnya rakor tersebut juga membahas program Mudik Bareng Gratis yang setiap tahun selalu menjadi program yang ditunggu-tunggu masyarakat. Baik untuk mudik gratis lewat darat maupun laut.
“Karena ada kebijakan efisiensi kami ingin dihitung ulang, berapa yang bisa kita laksanakan, dan jika ada potensi menggandeng sinergi CSR baik BUMN, BUMD maupun swasta, kita berharap masih bisa dimaksimalkan,” ujarnya.
Di akhir, Khofifah meminta jajarannya untuk memanfaatkan peluang investasi. Ia berharap jajarannya membuat inovasi untuk menarik investor lebih demi kesejahteraan masyarakat Jatim.
“Segala potensi terus kita tangkap dan maksimalkan peluangnya untuk semakin mensejahterakan masyarakat Jatim dan mewujudkan Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara,” tandasnya.(wld/iss)