![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2024/12/photo_6239931575613635790_y-170x110.jpg)
PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan, berdasarkan barang bukti di kepolisian, kerugian akibat pencurian avtur (illegal tapping) di pipa penerimaan Aviation Fuel Terminal (AFT) Kualanamu sekitar Rp400 juta.
“Berdasarkan barang bukti di kepolisian, (kerugian) sekitar Rp400 jutaan,” ucap Susanto August Satria Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Barang bukti yang terdapat di kepolisian adalah 29 baby tank dengan volume avtur sekitar 30 kiloliter (KL).
Akan tetapi, jumlah kerugian secara keseluruhan belum dapat benar-benar dipastikan, sebab Pertamina masih menanti hasil penyidikan dari pihak Polres Deli Serdang, Sumatera Utara.
Salah satu hal yang sedang disidik adalah kapan sindikat tersebut mulai beroperasi.
“Kami masih menunggu hasil penyidikan dari pihak Polres Deli Serdang mengenai waktu beroperasinya (sindikat pencurian avtur),” kata Satria dilansir dari Antara, Sabtu (15/2/2025).
Meskipun demikian, Satria memastikan kegiatan penerimaan dan penyaluran avtur di Kualanamu beroperasi normal dengan tingkat keselamatan dan keamanan yang tinggi.
Ke depan Pertamina akan melakukan evaluasi pengamanan jalur pipa, terutama di wilayah yang berdekatan dengan sempadan pantai.
Sebelumnya, Lantamal I Belawan TNI AL berhasil melakukan penangkapan dan penindakan terhadap pencurian bahan bakar minyak (BBM) jenis avtur bertempat di Pantai Dewi Indah Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada Selasa (11/2/2025). (ant/saf/faz)