Jumat, 28 Februari 2025

Penipuan Pesanan Fiktif Atasnamakan Kodim 0830 hingga Belasan Juta, Pihak Kodim Buka Suara

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi - Seseorang yang memegang telepon dengan panggilan masuk dari scammer. Foto: iStock

RK (44 tahun) pendengar Radio Suara Surabaya yang merupakan pengusaha katering menceritakan pengalaman kurang mengenakkan suaminya mendapat orderan fiktif sehingga mengalami kerugian belasan juta.

Dia mengatakan, pada Kamis (28/2/2025) malam, mendapat orderan roti kental manis oleh seseorang yang mengaku dari Kodim 0830 Surabaya Utara, untuk kebutuhan acara Kementerian Pertahanan disana.

Total pesanan sebanyak 150 box dengan satu boxnya berisi lima buah roti, yang diminta untuk dikirim dengan skema Cash on Delivery (COD) yang artinya adalah bayar di tempat.

Si pemesan yang mengatasnamakan sebagai I Kusuma Dewi itu, kata RK, bahkan telah mengirimkan invoice bertanda tangan Kol. Inf. Dharmawan N selaku Komandan Kodim (Dandim) 0830 dengan nominal pesanan yang senilai Rp13.387.000.

Namun, dia mengaku mulai curiga saat si pemesan meminta fotokopi KTP suaminya. Selain itu, dari gaya bahasa si pemesan, menurutnya mirip dengan telemarketing.

“Saya curiga saat mendengar suaranya, kok seperti mbak-mbak telemarketing yang menawarkan kartu kredit. Kok aneh,” ceritanya kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (28/2/2025).

Invoice palsu yang dikirim mengatasnamakan Kodim 0830 Surabaya. Foto: Istimewa

Sehingga akhirnya dia mencari informasi kepada kerabatnya yang merupakan aparat, terkait ada atau tidaknya jadwal kunjungan menteri ke Kodim 0830 yang berlokasi di Jalan Gadukan Rukun No.52, Kecamatan Krembangan, Surabaya. Hasilnya, tidak ada informasi acara yang dimaksud.

“Ternyata saya dapat info dari teman saya pernah kejadian serupa di Sukomanunggal, pesan macem-macem tapi dikirim tidak ada (fiktif). Saya takut modusnya minta fotokopi KTP itu kan biasanya pinjol,” bebernya.

Akhirnya, RK bersama suaminya memutuskan untuk tidak mengirim pesanan sebanyak 150 box yang sudah jadi itu meski mengalami kerugian belasan juta, karena takut terjadi sesuatu.

Sementara untuk si pemesan, lanjutnya, sempat kembali menghubungi suaminya dengan beralasan komandannya ingin bicara. Tapi RK dan suaminya menghiraukan hal tersebut.

“Ini pembelajaran dari kita semua lah, supaya tidak mudah (percaya). Jadi lumayan lah (kerugiannya),” bebernya.

Terkait hal itu, Mayor Suhardi Perwira Seksi Teritorial Kodim 0830 turut buka suara. Dia menyatakan tidak pernah ada pemesanan tersebut, sehingga dipastikan kalau pesanan yang diterima RK merupakan penipuan

“Prosedur kami ada sendiri secara resmi kalau untuk pemesanan atau pembelian barang dari pelaku usaha di wilayah Surabaya. Sehingga dipastikan kalau tadi adalah penipuan, 100 persen bukan kami dari Kodim 0830 Surabaya,” ujarnya.

Sementara untuk invoice pemesanan yang dikirimkan kepada RK, Mayor Suhardi juga memastikan hal tersebut palsu. Apalagi, pejabat yang dilampirkan dalam invoice sudah tidak berdinas disana.

“Kalau logo kodam/kodim, itu dicari di internet untuk didownload ada memang. Jadi sudah tidak ada komandan yang tertera disitu, semuanya itu adalah fiktif. Jadi Komandan kami yang baru itu adalah Kol. Inf Didin Sudarsono, bukan pak Dharmawan,” ucapnya.

Menurutnya, penipuan seperti ini sudah beberapa kali terjadi, meskipun tidak sering. Ia mengungkapkan bahwa para pelaku penipuan sering kali berlokasi di luar kota, bahkan di luar pulau seperti Sumatra atau Kalimantan.

Kodim 0830 Surabaya sendiri sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk menelusuri lebih lanjut pelaku di balik kasus ini.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, dan dari hasil pelacakan sementara, pelaku penipuan ini berada di luar wilayah Surabaya. Beberapa kali kami coba hubungi nomor yang digunakan untuk melakukan pemesanan, tapi setelah transaksi penipuan berhasil, nomor tersebut dimatikan,” ujar Mayor Suhardi.

Sementara terkait kerugian yang dialami RK pendengar SS, Mayor Suhardi menyampaikan rasa prihatin dan berjanji untuk terus mengejar pelaku.

“Tapi untuk saat ini, memang kami belum bisa memberikan solusi langsung terkait kerugian yang dialami. Namun, kami akan berkoordinasi lebih lanjut untuk melihat apakah ada langkah yang bisa diambil,” tuturnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Jumat, 28 Februari 2025
27o
Kurs