Sabtu, 4 Januari 2025

Penggerebekan Terbesar, FBI Sita 150 Bom Rakitan di Virginia Amerika Serikat

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
FBI dan jaksa menduga bahwa di antara perangkat yang ditemukan dan disita selama penggerebekan, ditemukan rompi peledak. Foto: FBI/Pengadilan Distrik Timur Virginia

FBI dilaporkan menemukan salah satu persediaan bahan peledak rakitan terbesar yang pernah mereka sita, setelah menangkap seorang pria Virginia atas tuduhan senjata api pada bulan lalu, menurut berkas pengadilan oleh jaksa federal.

Para penyidik ​​menyita lebih dari 150 bom pipa dan perangkat rakitan lainnya saat mereka menggeledah rumah Brad Spafford di sebelah barat laut Norfolk pada Desember 2024, kata jaksa penuntut dalam mosi yang diajukan pada Senin (30/12/2024) waktu setempat.

Dilansir dari Associated Press (AP) pada Kamis (2/1/2025), jaksa penuntut menulis bahwa ini diyakini sebagai “penyitaan terbesar berdasarkan jumlah perangkat peledak yang sudah jadi dalam sejarah FBI.”

Sebagian besar bom ditemukan di garasi terpisah di rumah di Isle of Wight County, bersama dengan peralatan dan bahan pembuat bom termasuk sekering dan potongan pipa plastik, menurut dokumen pengadilan.

Jaksa juga menulis: “Beberapa bom pipa tambahan ditemukan di dalam tas ransel di kamar tidur rumah, sama sekali tidak terkunci,” di rumah yang ia tinggali bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil.

Spafford (36) didakwa atas kepemilikan senjata api yang melanggar Undang-Undang Senjata Api Nasional. Petugas penegak hukum menduga ia memiliki senapan laras pendek yang tidak terdaftar.

FBI mengatakan telah mengungkap penyitaan alat peledak terbesar yang pernah dilakukannya selama penggerebekan di sebuah pertanian di Virginia. Foto: FBI/Pengadilan Distrik Timur Virginia

Jaksa penuntut mengatakan bahwa ia menghadapi “banyak dakwaan potensial tambahan” terkait bahan peledak.

Pengacara pembela berpendapat dalam sebuah mosi pada Selasa (31/12/2024) bahwa pihak berwenang belum memberikan bukti bahwa ia merencanakan kekerasan, dan juga mencatat bahwa ia tidak memiliki catatan kriminal.

Lebih jauh, mereka mempertanyakan apakah alat peledak itu dapat digunakan karena “teknisi peledak yang terlatih secara profesional harus memasang alat peledak itu untuk meledakkannya.”

“Tak ada sedikit pun bukti dalam catatan yang menunjukkan bahwa Tn. Spafford pernah mengancam siapa pun dan pernyataan bahwa seseorang mungkin berada dalam bahaya karena pandangan dan komentar politiknya tidak masuk akal,” tulis pengacara pembela.

Pesan ditinggalkan pada Rabu (1/1/2024) untuk mencari komentar lebih lanjut dari pengacara pembela yang menandatangani mosi tersebut, Lawrence Woodward dan Jerry Swartz.

Penyelidikan dimulai pada 2023 saat seorang informan memberi tahu pihak berwenang bahwa Spafford sedang menimbun senjata dan amunisi, menurut dokumen pengadilan.

Sejumlah petugas penegak hukum dan teknisi bom menggeledah properti tersebut pada 17 Desember. Para agen menemukan senapan dan alat peledak, beberapa di antaranya telah diberi label “mematikan” dan beberapa di antaranya dimasukkan ke dalam rompi yang dapat dikenakan, menurut dokumen pengadilan.

Teknisi meledakkan sebagian besar alat peledak di lokasi karena dianggap tidak aman untuk diangkut, meskipun beberapa disimpan untuk dianalisis. (saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Sabtu, 4 Januari 2025
26o
Kurs